33 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Polisi Kantongi Identitas, Modus, dan Motif Pelaku Penembakan Istri Anggota TNI

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kasus penembakan istri TNI, RW, 34, warga, Padangsari, Kecamatan Banyumanik, sudah mulai menemukan titik terang.

Polrestabes Semarang yang melakukan penyelidikan mengaku telah mengantongi identitas para pelaku penembakan. Namun belum mau membeberkan secara terbuka. Meski ditengarai ada motif dendam.

“Saat ini kami sedang melaksanakan penanganan olah TKP lanjutan. Pagi ini, hari keempat pasca kejadian, sejak Senin (18/7). Dan setiap hari kami update, perkembangan penanganan upaya pengungkapan kasus ini,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar saat melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan bersama anggotanya dan Tim Gabungan dari Kodim 0733 Semarang dan Kodam IV/Diponegoro, di rumah korban penembakan Jalan Cemara III Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (21/7) kemarin.

Olah TKP lanjutan ini merupakan kali kedua, pasca kejadian Senin (18/7) sekitar pukul 12.00 kemarin. Menurutnya, kegiatan ini untuk menguatkan modus pelaku dalam melakukan aksi kejahatan penembakan.

“Semua tindak pidana pasti ada modus, punya cara. Setiap tindak pidana punya motif. Itulah yang sedang kami gali motif ini. Kemudian kami menggali caranya, modusnya melalui reka ulang TKP,” bebernya.

Sebelum melaksanakan olah TKP lanjutan, pihaknya juga melakukan analisis dari rekaman CCTV di lokasi kejadian atau by digital. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan olah TKP lanjutan dengan maksud untuk menyamakan antara dokumen barang bukti digital dengan penanganan TKP.

“Jadi tahapan-tahapannya sudah kami ikuti di sini. Sudah ada setidaknya 12 sampai 13 TKP. Kemudian ada juga yang kami lakukan di dalam rumah,” jelasnya.

Menanggapi terkait adanya temuan baru dalam olah TKP lanjutan dan penyelidikan, Kapolrestabes mengakuinya. Namun demikian pihaknya belum bersedia membeberkan.

“Sebagaimana yang kami sampaikan tadi, setiap kejahatan pasti meninggalkan jejak. Melalui penanganan ini, jejak-jejak itu, serpihan-serpihan, puzzle-puzzle kejahatan itu kami bisa sinkronkan sedikit-sedikit. Kesimpulannya sudah mengerucut kepada motif, sudah mengerucut kepada modus, dan sudah mengerucut kepada identifikasi,” tegasnya.

“Kami berharap nanti, khususnya pelaku, eksekutor, dan aktor intelektual supaya secepatnya menyerahkan diri. Karena identitas mereka sudah kami ketahui. Selama ini mereka bersembunyi, hanya itu kesempatannya. Ini persoalan waktu saja, terkait penangkapan,” sambungnya.

Terkait penembakan yang mengarah ke rencana pembunuhan, Kapolrestabes juga belum bersedia menyampaikan. Menurutnya, saat ini masih dalam upaya pengungkapan, termasuk mengejar para pelaku penembakan yang sudah teridentifikasi. “Secara detail mungkin nanti akan kami sampaikan setelah kasus ini terungkap lengkap dengan tersangka dan barang bukti,” katanya singkat.

Suami korban penembakan, diketahui bernama Muslimin, 38, berpangkat Kopral Satu (Koptu), bertugas di kesatuan Yon Arhanud. Terkait pemeriksaan terhadap Muslimin, Kapolrestabes mengatakan akan berkoordinasi dengan tim dari TNI untuk memintai keterangan resmi terhadap yang bersangkutan.

“Secepatnya akan kami lakukan. Secara lisan sudah kami interogasi di sini, sama ketika di rumah sakit juga. Kami sudah bertemu dengan yang bersangkutan. Tapi secara yuridis belum,” tegasnya.

Sementara itu, Dandim 0733 Semarang Letkol Honi Havana yang mendampingi anggotanya melakukan olah TKP bersama Polrestabes Semarang belum bersedia memberikan keterangan. Pihaknya hanya menyampaikan TNI akan terus memburu pelaku penembakan. “Tim sedang melakukan pengejaran,” katanya singkat.

Terlihat, kegiatan olah TKP lanjutan dijaga ketat anggota TNI dan Polri, baik berseragam maupun tidak. Penjagaan tak hanya ketika olah TKP, namun juga pasca kejadian. Rumah atau kediaman dan rumah sakit untuk perawatan korban juga dijaga ketat.

Usai dilakukan olah TKP, perempuan separuh berhijab keluar dari rumah korban didampingi personel TNI. Wajahnya terlihat sayu. Rupanya, perempuan tersebut tak lain adalah orang tua kandung korban.

Kepada media, perempuan bernama Widarti ini mengatakan, anaknya masih di rumah sakit menjalani perawatan. Meski demikian, pihaknya mengakui belum mengetahui secara persis luka yang dialami anak kandungnya tersebut.

“Saya tidak berani lihat. Nanti bisa semaput. Luka ada di sekitar perut. Makan, sementara pakai infus, yang lembut-lembut. Cucu-cucu sehat, sekarang di asrama,” katanya sembari dikawal anggota TNI. (mha/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya