RADARSEMARANG.COM, Semarang – Tiga remaja berusia 17 tahun ini tertunduk lesu di pangkuan orang tua masing-masing. Mereka meminta maaf sambil menangis sesenggukan. Para orang tua ini dipanggil ke Mapolrestabes Semarang setelah anak mereka terlibat penyerangan dengan senjata tajam di Jalan Kaligawe.
“Saya minta maaf ada kejadian yang tidak pantas ini. Saya sebagai orang tua mohon maaf untuk masyarakat Indonesia, khususnya Kota Semarang. Anak saya akan lebih dibina,” kata salah satu orang tua, Eko.
Aksi penyerangan itu dilakukan ketiga pelaku terhadap pengendara motor di Jalan Kaligawe, Karang Kimpul, Kecamatan Gayamsari, Minggu (3/4) sekitar pukul 01.00 atau menjelang sahur puasa hari pertama lalu. Ketiga pelaku yang diamankan adalah MHS, GAP, dan AK. Aksi ketiganya sempat terekam CCTV yang dipasang di lokasi.
“Sebenarnya tidak hanya tiga orang itu saja pelakunya. Masih ada teman-teman pelaku yang lain, dan kini masih dalam pencarian,” ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan di Mapolrestabes Semarang, Selasa (5/4).
Dikatakan, tiga remaja yang diamankan merupakan warga Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari. Sedangkan penyerangan ini diawali ketika tiga remaja ini sedang bermain game di salah satu rumah rekannya. Nah, saat itu ketiganya mendapat kabar dari rekannya bernama R terkait adanya tantangan tawuran dari warga Kampung Karang Kimpul.
Kelompok ini pun meladeni tantangan tersebut. Bersama rekan-rekannya, ketiga remaja ini membawa senjata tajam menuju lokasi pertemuan yang sudah dijanjikan di perlintasan rel kereta api Tanggungrejo.
“Pihak Karang Kimpul sempat menelepon salah satu pelaku kalau mereka sudah siap (tawuran) dan sedang menunggu di gapura Karang Kimpul. Kemudian rombongan pelaku menuju ke lokasi membawa senjata tajam,” terangnya.
Namun kelompok pelaku ini justru menyerang pengendara motor berboncengan yang melintas di depan gapura gang masuk perkampungan saat baru keluar dari SPBU Kaligawe. Beruntung, sajam yang diayunkan pelaku tidak mengenai tubuh pengendara motor tersebut.
“Pengendara yang disabet tidak kena. Sampai saat ini pengendara motor itu belum melapor. Yang 10 orang lainnya akan tetap kita kejar, dan akan menjadi tanggung jawab Polsek Gayamsari,” tegasnya.
Kejadian ini terekam kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Dalam video berdurasi 29 detik tersebut, terlihat seorang membawa parang panjang menyabetkan ke pengendara yang berboncengan. Di belakangnya, beberapa remaja juga mengacungkan senjata tajam. Terkait tindak pidana kasus ini, Donny menegaskan dilakukan jalur kekeluargaan.
“Untuk tindak pidana akan dilakukan restorative justice. Belum ada korban. Tapi kita beri efek jera. Camat dan lurah juga dilibatkan,” katanya.
Komplotan remaja yang diamankan polisi ini juga bersimpuh meminta maaf kepada orangtuanya.
Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyo menegaskan akan terus melakukan penyelidikan dan tetap mencari orang-orang yang terlibat dalam kasus kekerasan di jalanan tersebut. “Yang jelas, saya mohon jangan sampai terulang,” harapnya.
Pelaku MHS mengaku telah mendapat pesan WA dari rekannya R ketika sedang berada di rumahnya. Atas kejadian ini, MHS mengaku menyesali perbuatannya.
“Saya ke Jalan Kaligawe, nggak ada orangnya (yang menantang). Ada orang lewat langsung disabet temen saya. Tidak tahu siapa itu yang disabet, nggak kenal,” akunya. (mha/aro)