26.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Anggota TNI Dikeroyok Dua Preman Terminal Mangkang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Anggota TNI ini bernasib apes. Dia harus menjalani perawatan di rumah sakit setelah babak belur dikeroyok dua calo Terminal Mangkang, Semarang, Rabu (16/3).

Korban Bisri, 49, berpangkat Sersan Mayor (Serma) TNI AD. Ia bertugas di Koramil 11 Kaliwungu, Kendal. Tak terima dengan kejadian itu, korban melapor ke Polsek Ngaliyan.

Informasi yang diperoleh RADARSEMARANG.COM, kejadian tersebut bermula saat korban turun dari bus jurusan Solo-Semarang di seberang Terminal Mangkang, Rabu (16/3) sekitar pukul 11.00.

Saat itu, korban hendak melanjutkan perjalanan menuju Koramil 11 Kaliwungu, tempatnya berdinas. Warga  Jalan Damar Timur, Padangsari, Kecamatan Banyumanik ini kemudian menunggu angkutan umum jurusan Kendal di shelter Mangkang.

“Bapaknya (korban) kemudian didatangi calo. Dia ditawari naik transportasi online. Tapi bapaknya menolak,” ungkap salah satu saksi mata yang keberatan ditulis namanya kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (17/3).

Tak berselang lama, datang angkutan umum tujuan Kendal. Korban pun naik ke angkutan. Namun seketika korban ditarik paksa oleh calo yang biasa dipangkil Dengkek.

“Bapaknya dipukuli di pinggir jalan, dekat pohon. Bapaknya tidak melawan, hanya diam saja. Orang-orang sini juga tidak ada yang berani melerai. Dia (calo) preman di sini, sudah terkenal,” bebernya.

Dengkek tidak sendiri. Rekannya bernama Joko, juga ikut mengeroyok korban. Setelah puas memukuli korban, kedua pelaku pergi. Ia kembali mencari sasaran penumpang lain yang turun dari angkutan umum.

“Kemudian bapaknya datang ke sini, beli rokok. Saya sempat tanya, kok bapak diam saja? Jawabnya, biarin saja Mbak. Wajahnya mengeluarkan banyak darah, dibersihin di sini. Bagian hidungnya bengkak,” jelasnya.

Pedagang rokok ini mengaku sudah mengenal korban sejak 2013. Korban sering bolak-balik Kendal-Semarang naik kendaraan umum.

“Bapaknya pakai pakaian biasa, gak pakai baju dinas tentara. Tapi pakai sepatu tentara. Orangnya baik. Terus dia telpon temannya, minta dijemput temannya. Pas ramai-ramai di sini, yang mukuli terus kabur,” katanya.

Diakui, kedua pelaku dikenal arogan, terutama Dengkek yang sering membuat ulah di Terminal Mangkang. Dengkek juga sering mengganggu para pedagang di depan terminal.

“Korban sudah banyak, tapi pada diam. Tidak berani. Dia (pelaku) calo liar di sini. Kasar, sukanya maksa. Sekarang dia ketanggor sama tentara,” ujarnya.

Menurut sepengetahuannya, Dengkek, warga Semarang Barat, yang kos di sebelah barat Pasar Mangkang. Sedangkan Joko, warga Mangkang. Atas kejadian ini, korban melapor ke Polsek Ngaliyan.

Kanit Reskrim Polsek Ngaliyan Iptu Budi Setyono mengakui telah menerima laporan korban. “Korban sekarang opname di RS Tugurejo. Dia mengalami luka patah tulang hidung. Korban anggota koramil Kaliwungu,” jelasnya.

Pihaknya juga telah mengantongi identitas kedua pelaku. Saat ini, masih dalam pengejaran.  “Penyelidikan sementara, pelaku sudah jelas dua orang, J dan D. Warga Mangkang dan Pamularsih. Kedua pelaku masih dalam pengejaran. Keduanya akan dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan,” tegasnya.

Budi menjelaskan, saat kejadian korban sendirian. Dia mau berangkat ke Koramil 11 Kaliwungu. Korban  menunggu angkutan umum di shelter Mangkang. Nah, saat di shelter itu, korban ditawari pelaku naik Gober.

“Korban ditawari naik travel jurusan Tegal-Cirebon. Korban nggak mau. Korban lalu naik angkutan jurusan Kendal. Setelah jalan, dihentikan kedua pelaku. Pelaku J lalu narik korban suruh turun dari angkutan. Korban lalu dipukuli bersama pelaku D,” jelasnya. (mha/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya