RADARSEMARANG.COM, Semarang – Misteri mayat perempuan terbungkus sarung yang ditemukan di bawah jembatan Tol Semarang-Solo KM 425, Kampung Grogol, Pudakpayung, Banyumanik semakin terkuak. Ini setelah aparat Polda Jateng menemukan kerangka manusia tidak jauh dari temuan mayat tersebut.
Diduga kerangka manusia tersebut adalah anak dari Sweetha Kusuma Gatra Subardiya, 33, perempuan yang diduga mayat terbungkus sarung tersebut. Dugaan awal, pelaku selain membunuh Sweetha, juga menghabisi nyawa anaknya, berinisial F, berusia 4 tahun.
Informasi yang diperoleh RADARSEMARANG.COM, kerangka manusia itu ditemukan di bawah Jalan Tol Semarang-Solo KM 426, Rabu (16/3) kemarin. Lokasinya, kurang lebih satu kilometer dari temuan pertama. Baik mayat perempuan terbungkus sarung maupun kerangka manusia itu ditemukan di sebelah kiri jalan tol atau dari arah Semarang menuju Solo.
“Temuan ini kalau kita tarik garis lurus sekitaran 500 meter sampai satu kilo meter di lokasi yang sama. Ini di KM 426 arah Solo, di bawah jembatan jalan tol,” ungkap Dirreskrimum Polda Jateng Kombespol Djuhandani Rahardjo Puro saat ditemui RADARSEMARANG.COM di Kamar Jenazah RSUP dr Kariadi Semarang, Rabu (16/3).
Djuhandani membeberkan, temuan ini setelah pihaknya bersama anggotanya mendatangi RSUP dr Kariadi Semarang. Ia bertemu dengan pihak keluarga Sweetha untuk mengecek mayat perempuan terbungkus sarung tersebut.
“Alhamdulillah tadi malam Unit Resmob sudah melakukan penyelidikan, kemudian mengidentifikasi identitas yang kemungkinan besar adalah korban. Alhamdulillah identitas korban sudah bisa kita ketahui,” katanya.
Djuhandani menyampaikan, penyelidikan yang dilakukan mendapatkan kecocokkan dengan hasil otopsi yang dilakukan tim medis RSUP dr Kariadi. Kecocokkan ini meliputi ciri-ciri tinggi badan korban, termasuk barang properti yang dipakai korban saat olah TKP.
“Di mana kita melihat dari TKP korban, kita mendapatkan bukti-bukti berupa properti, yaitu jilbab, perhiasan setelah kita kroscek kepada keluarga, itu benar adalah milik korban. Kemudian setelah kita telusuri ada kemiripan, dan itu kita dapat diyakini bahwa itu milik korban,” jelasnya.
Djuhandani menyebutkan, mayat dalam karung tersebut perempuan. Sesuai identitas KTP, korban bernama Sweetha Kusuma Gatra Subardiya, kelahiran Jogjakarta 08 Juli 1989. Diketahui, status perkawinan cerai dan bekerja sebagai bidan. “Jenis pekerjaan adalah tenaga kesehatan. Dia sudah menjadi janda dua kali,” katanya.
Dari hasil penyelidikan, Djuhandani juga mengatakan, sebelumnya sudah ada pengaduan tentang orang hilang di Polsek Mlati, Polres Sleman, di mana turut lokasi tempat tinggal korban. Pelaporan di kepolisian ini dilakukan oleh salah satu keluarga korban yang juga tinggal di Jogja.
“Kemudian dari hasil penyelidikan tersebut kita menyakini bahwa korban memiliki dua anak. Satu anak dibawa orang tua korban di Palembang, dan satu ikut korban. Kemudian dari situ kita melakukan penyelidikan kembali ke TKP temuan mayat korban (pertama),” jelasnya.
“Dan sore ini (kemarin) kami menemukan kerangka jenazah, diperkirakan anak usia di bawah 12 tahun. Kemungkinan besar ini adalah anak korban,” tambahnya.
Meski demikian, dugaan ini perlu adanya pembuktian untuk mengungkap kebenaran bahwa kerangka tersebut anak korban. Selain itu, Djuhandani juga mengatakan temuan ini kondisinya sedikit berbeda. Hanya saja, diduga kerangka yang sebelumnya masih utuh wujud manusia ini juga dilempar dari jalan tol.
“Saya katakan agak berbeda, karena korban pertama ditemukan dalam kondisi proses pembusukan. Diperkirakan sekitaran tujuh hari. Kalau analisa hasil penyelidikan korban (kerangka) dibuang sejak bulan Februari 2022. Tapi kita belum tahu nanti menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.
Djuhandani sendiri enggan membeberkan dan tidak berandai-andai pelaku dugaan pembunuhan tersebut. Meski demikian, pihaknya masih terus berupaya mengungkap motif kasus ini, dan pelaku yang diduga kuat sengaja melakukan pembunuhan.
“Komitmen kami akan segera berupaya mengungkap sampai ke ujung dunia sampai ke lubang semut akan kita kejar pelakunya. Semoga cepat terungkap dan kami berjanji sampai lubang semut pun akan kita kejar pelakunya,” tegasnya.
Sementara, informasi yang beredar, kerangka manusia yang diduga anak korban ini berinisial F, 4, yang tinggal bersama ibunya di Jogja. Sedangkan anak satunya ikut orang tua korban di Palembang. Korban selama ini bekerja di salah satu rumah sakit di Jogjakarta.
Ibu korban yang datang ke kamar jenazah RSUP dr Kariadi Semarang tampak menangis histeris atas kejadian ini. Pun dengan ayah korban, juga menangis.
Kabid Dokkes Polda Jateng Kombespol Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F mengatakan, jenazah yang diperiksa oleh Tim Forensik RSUP dr Kariadi dan penjelasan Dirreskrimum hampir ada kesamaan. Termasuk data medis yang yang diperiksa ada kemiripan dengan data yang diberikan oleh keluarga korban ke kepolisian.
“Memang dari data medis ciri badan, panjang rambut, kemudian ciri-ciri lain kalau mungkin dia wanita dan sudah pernah melahirkan, dan data lagi yang khas di tubuhnya yang sudah kita tentukan, ditambah dengan data properti yang ada, sama seperti yang diberikan oleh keluarga korban,” katanya.
Terkait temuan kerangka, Hastri mengatakan tubuh anak-anak lebih mudah membusuk dan tinggal tulang. “Tulang (kerangka) pergelangan tangan, pinggul, dan kaki masih utuh. Memang kalau masih usia di bawah 10 tahun, bagian tulang -tulang rawan mudah hancur,” ujarnya. (mha/aro)