RADARSEMARANG.COM, Semarang – Ramadhani Fauzi Al Rama, 23, warga Bukit Cimanggu City, Kota Bogor sungguh nekat. Pria pengangguran ini melakukan pemerasan dengan mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Nasional (BIN).
Akibat perbuatannya itu, Fauzi ditangkap anggota Polrestabes Semarang di rumah kosnya di Jalan Kelud Raya, Kecamatan Gajahmungkur, Selasa (16/2) sekitar 10.00.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny S Lumbatoruan membeberkan, anggota BIN gadungan ini melakukan aksi di wilayah Krapyak Semarang Barat, Jumat (11/2) sekitar pukul 13.30. Aksinya dilakukan seorang diri. Ia mendatangi seorang pengusaha BBM, dan mengaku anggota BIN dari Satgas Operasi Intelijen khusus Subsidi Negara.
“Yang bersangkutan mengaku mendapatkan tugas melakukan pengamanan distribusi BBM. Dari situ yang bersangkutan meminta sejumlah uang. Besarnya Rp 20 juta. Kemudian pemilik perusahaan melaporkan kepada anggota BIN yang asli. Setelah dicek, ternyata yang bersangkutan bukan anggota BIN,” bebernya.
Oleh korban, kejadian tersebut dilaporkan ke Polrestabes Semarang. Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, akhirnya tersangka berhasil diamankan dengan barang bukti satu lembar surat perintah palsu dari BIN, dompet dengan lencana dan emblem BIN palsu, sebuah senjata airsoft gun, dan satu unit sepeda motor Suzuki Satria FU.
“Tersangka sudah melakukan aksi di dua tempat, dengan kerugian Rp 20 juta dan Rp 2,5 juta. Modusnya meminta dana untuk operasional, dan berdalih uang tersebut akan dibagi kepada timnya sebanyak 8 orang,” jelasnya.
Atas perbuatannya, tersangka akan dijerat pasal 378 KUHP terkait penipuan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.
Kepada koran ini, tersangka Fauzi mengakui melakukan aksi tersebut seorang diri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebab, selama di Semarang, ia belum mendapatkan pekerjaan.
“Saya menggunakan surat tugas (palsu), dan tidak banyak bahasa yang diutarakan. Tapi sudah dikasih. Surat tugas sebagai agen spesialis. Kalau ngomongnya minta uang keamanan,” katanya.
Fauzi mengaku datang di Kota Semarang pada 17 Desember 2021 lalu. Sebelum mendapatkan uang, ia tinggal di jalanan. Setelah punya uang, ia kos di Jalan Kelud Raya sejak 15 Januari 2022.
“Saya pernah melihat di TV, agen-agen itu, akhirnya belajar. Cara bikin surat tugas lihat di Google. Saya datang ke korban bilang, selamat siang. Saya dari anggota BIN mau minta sebagai tanda keamanan, mohon pengertiannya,” bebernya.
Ia juga mengaku membeli senjata airsoft gun dari online. Sebelumnya, ia bekerja serabutan. “Pernah kerja di cuci mobil,” akunya. (mha/aro)