RADARSEMARANG.COM, Semarang – Mengaku sebagai anggota TNI, Handoko, 36, warga Tuntang, Kabupaten Semarang, berhasil membawa kabur tiga sepeda motor. Namun pelariannya berhasil dihentikan petugas Polrestabes Semarang.
“Modus, pelaku mengaku sebagai anggota TNI yang bertugas di Kandang Menjangan. Kemudian meminjam sepeda motor milik korban,” ungkap Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbatoruam di Mapolrestabes Semarang, Senin (25/10/2021).
Tersangka diamankan dirumahnya, tanpa perlawanan, Rabu, (6/10/2021) sekitar pukul 16.00. Barang bukti yang berhasil diamankan tiga unit sepeda motor milik korban. Masing-masing adalah Honda Revo, Astrea, dan Yamaha Jupiter.
Kejahatan pelaku terungkap, setelah seorang korban, warga Siwalan Kelurahan Gayamsari, melapor ke polisi. Motor Yamaha Jupiter miliknya dibawa kabur pelaku pada Selasa (24/8/2021), pukul 19.30. Bermula saat korban bertemu dan mengobrol dengan tersangka yang mengaku bernama Sis di sebuah angkringan.
“Korban dan tersangka tak saling kenal. Kemudian tersangka meminjam motor korban dengan alasan untuk mengambil uang di mesin ATM. Pelaku mengku sebagai anggota kopassus,” bebernya.
Setelah menunggu lama, tersangka yang menampakkan batang hidungnya. Merasa ditipu, korban kemudian melapor ke Mapolrestabes Semarang. “Setelah dilakukan penyelidikan, pria yang mengaku sebagai Om Sis, ini ternyata bernama Handoko. Tersangka bukan residivis, juga bukan anggota TNI,” tegasnya.
Rupanya tersangka memakai modus ini tak hanya sekali. Sebelumnya juga melakukan aksi seriupa di sekitaran Giant Penggaron, dengan membawa kabur Honda Astrea, dan sekitaran Superindo dengan hasil Honda Revo.
“Tersangka ini berambut cepak memakai celana panjang loreng warna hijau. Korban yang yakin dan akhirnya meminjamkan motornya. Setelah ditunggu namun tidak kembali,” jelasnya.
Kini tersangka mendekam di ruang tahanan Mapolrestabes Semarang. Akibat perbuatanya, tersangka dijerat pasal 372 dan 378 ancaman tujuh tahun penjara.
Sementara tersangka Handoko mengakui perbuatanya. Tiga motor hasil kejahatannya juga belum sempat terjual. Modus yang dilakukan dengan menyasar korban yang sedang di angkringan.
“Celana beli di Kauman. Awalnya saya ngobrol, saya habis dari Kartosuro, dinas di Kandang Menjangan, di Kopassus. Kemudian minjam motor dengan alasan ambil uang di ATM,” kata pria yang bercita-cita menjadi TNI itu. (mha/zal)