31 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Marak Begal di Semarang, Wali Kota Hendi: Kepolisian dan Stakeholder Siap Melibas Semua

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Tak sampai 18 jam setelah kejadian, aparat Polrestabes Semarang berhasil mengamankan dua dari tiga begal yang beraksi di Jalan Pemuda, depan Balai Kota Semarang, Minggu (5/9/2021) sekitar pukul 04.00.

Kedua tersangka adalah Adi Pratama Bin Moctar, 27, warga Petelan Utara, Sarirejo, Semarang Timur. Adi adalah residivis kasus penodongan. Tersangka lainnya, M Haidar M, 22, warga Jalan Imam Bonjol, Kampung Tlumpahan, Purwosari, Semarang Utara. Keduanya diringkus anggota Satreskrim Polrestabes Semarang di rumah masing-masing.

“Ada sinergitas pengamanan dan olah TKP yang cepat. Misalnya, ada keterangan dari petugas piket Kodim 07, dan rekaman CCTV Diskominfo. Sehingga dalam waktu 18 jam, dua tersangka berhasil diamankan,” ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (6/9/2021).

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga begal beraksi di depan Balai Kota Semarang, Minggu (5/9/2021) sekitar pukul 03.41. Akibat kejadian ini, seorang korban meninggal di lokasi kejadian. Korban tewas Sayyid Bintang C, 20, warga Kelurahan Manyaran, Semarang Barat. Sedangkan rekannya, Slamet Riyadi, 19, warga Jalan Mayangsari Selatan, Semarang, mengalami luka parah.

“Kedua korban awalnya di tempat angkringan, dan hendak pulang. Dalam perjalanan pulang, korban diikuti tiga orang yang naik dua sepeda motor. Tersangka yang masih dalam pengejaran (DPO) menendang motor korban hingga terjatuh,” bebernya.

Saat korban sudah tergeletak, ketiga tersangka balik lagi, dan mengambil barang berharga milik korban.  Tersangka yang kini menjadi DPO diketahui bernama Adi Setiawan, 22, warga Kuningan, Semarang Utara. Selain kedua tersangka, polisi juga mengamankan dua sepeda motor yang digunakan saat beraksi.

Kepada RADARSEMARANG.COM, tersangka Haidar mengaku baru kali pertama melakukan aksi kejahatan. Sedangkan tersangka Adi mengaku pernah masuk penjara akibat kasus yang sama.  “Saya menodong anak sekolah. Saya minta HP-nya. Saya dihukum enam bulan. Sebelum beraksi, saya mabuk, minum (miras) di kampung,” katanya.

Pengungkapan kasus begal juga dilakukan aparat Polsek Genuk. Dua tersangka berhasil diamankan, yakni Rizki Nanda Kurniawan, 27, warga Jalan Pucanggading, Desa Batursari, Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Satunya, Muhammad Fatkurrozak, 26, warga Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Kota semarang. Keduanya melakukan aksi di depan pangkalan truk Jalan  Raya Kaligawe Km 05 Genuk, Semarang, Selasa (17/8/2021) sekitar pukul 03.00.

“Korban dan pelaku sempat tarik-menarik, hingga pelaku berhasil membawa kabur tas milik korban,” jelasnya.

Pelaku pembegalan juga tangkap anggota Resmob Polda Jateng. Tersangka bernama Umar Lagi. Dia melakukan aksi pembegalan di  depan Taman Amongrogo, Sumurrejo, Kecamatan Gunungpati, Kamis, (26/8/2021) sekitar pukul 03.00.

“Pelaku ditembak (kakinya) karena berusaha kabur,” kata Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro saat hadir di Mapolrestabes Semarang.

Tersangka juga residivis. Aksinya sudah dilakukan di sejumlah wilayah di Kota Semarang. Aksi pelaku dilakukan bersama rekannya bernama Billi, yang saat ini masih DPO.

“Tersangka sudah 4 kali masuk penjara, dan melakukan aksinya di enam TKP. Modus kelompok ini mendatangi korban,  dan meminta barang berharganya. Tidak segan-segan menusuk korban,” katanya.

Keenam TKP itu masing-masing di Gunungpati dua TKP, kemudian di perempatan arah ke Sunan Kuning (SK), perempatan Suratmo sebelum SPBU, sekitar Kantor Kelurahan Kalipancur, dan Jalan Dewi Sartika dekat Kampus Unnes.

” Resmob Polda Jateng akan terus mem-backup dan menjaga Kota Semarang agar tetap aman. Kita jadikan Kota Semarang tempat yang tidak aman bagi para pelaku kejahatan,” tegasnya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang hadir saat gelar perkara menyampaikan apresiasi kepada kepolisian yang dengan sigap dan cepat mengungkap kasus kejahatan di Kota Semarang.

“Saya sampaikan kepada para pelaku kejahatan yang punya keinginan untuk masuk ke Kota Semarang, jangan macam-macam. Karena kepolisian bekerja sama dengan semua stakeholder siap untuk melibas semua,” katanya.  “Pentingnya CCTV untuk kepentingan ini, kita akan melakukan penambahan monitor dan tahun depan akan ada 10.500 unit CCTV,” katanya. (mha/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya