RADARSEMARANG.COM, Semarang – Begal jalanan marak di Kota Semarang. Dalam dua hari, terjadi di dua lokasi. Gunungpati dan Semarang Tengah. Pelaku tak segan melukai korbannya. Seperti kejadian di wilayah Gunungpati, Kamis (26/8/2021). Pelakunya empat orang. Sedangkan korbannya, Ariono, warga, Gunungpati, dan rekannya Ade, mahasiswa warga Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Keduanya menjadi korban begal di depan Taman Amongrogo, Sumurrejo, Kecamatan Gunungpati sekitar pukul 03.00.
Menurut keterangan kerabat korban, Dedi, aksi pembegalan itu bermula saat keponakannya, Ariono, mengendarai motor sendirian menuju ke tempat kerjanya di wilayah Kabupaten Semarang. Di tengah perjalanan, tepatnya di perempatan Bender Dukuh, Kalisidi, korban dihentikan empat pelaku yang mengendarai tiga motor.
“Keponakan saya itu sempat dibuntuti. Lalu, dihentikan. Pelaku pura-pura tanya lokasi bengkel,” kata Dedi kepada RADARSEMARANG.COM, Jumat (27/8/2021).
Namun belum sempat melakukan aksinya, para pelaku bergegas pergi karena ada warga kampung di lokasi. “Kemungkinan salah satu pelaku melihat di situ ada warga kampung, lalu ngomong ke yang lain,” ujarnya.
Keempat pelaku meninggalkan lokasi dan mengarah ke tempat pemakaman Sumur Gunung. Korban Ariono yang tak menaruh curiga juga melanjutkan perjalanan ke arah yang sama dengan rombongan pelaku. Sekitar 200 meter dari lokasi pertama, ternyata rombongan pelaku sudah menghadang di tengah jalan, tepatnya di depan Taman Amongrogo.
Melihat itu, korban Ariono memilih putar balik karena takut. Nah, saat putar balik itu, Ariono bertemu temannya, Ade. “Keponakan saya lalu minta bantuan sama Ade,” katanya.
Tak berselang lama, rombongan pelaku datang. Tanpa banyak kata, dua pelaku langsung turun dari motornya, dan menyerang Ariono dan Ade dengan pisau. Sedangkan dua pelaku lainnya masih duduk di atas motornya.
“Ade kena sabetan pisau di tangan kanannya. Mungkin pas nangkis tusukan ke arah perutnya. Dompetnya juga ikut dirampas. Kalau keponakan saya kena tusukan di paha dan bawah lutut. Handphone dan tasnya juga dirampas,” bebernya.
Setelah merampas harta kedua korban, para pelaku kabur ke arah Ungaran.
Menurutnya, kondisi jalanan saat itu sepi. Tidak ada warga yang melintas. “Ini saya masih mendampingi laporan ke Polsek Gunungpati. Laporan sudah diterima sama petugas. Kondisi keponakan saya masih shock. Kalau ciri-ciri pelakunya, orangnya besar-besar, naik motor matic,” katanya.
Wakasatreskrim Polrestabes Semarang AKP Agus Supriadi mengaku masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Pihaknya menghimbau warga untuk berhati-hati saat melintas di jalanan yang sepi, terutama malam hari.
“Masyarakat bisa mengindari wilayah yang gelap-gelap. Kita juga terus meningkatkan patroli gabungan secara acak,” katanya.
Kasus pembegalan juga terjadi di Jalan MH Thamrin, tepatnya di samping Luna Hijab, Pekunden, Semarang Tengah, Jumat (27/8/2021) dini hari. Korbannya dua orang, mengalami luka di kepala dan tangan. Namun hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari kepolisian.
Dari foto yang beredar, kedua korban tampak kesakitan di trotoar jalan. Mereka mendapat pertolongan dari tim medis berseragam biru. Seorang korban dalam posisi terkapar. Sedangkan seorang korban lainnya dalam posisi duduk dengan darah mengucur dari kepalanya. Koran ini juga belum mengetahui identitas kedua korban. (mha/aro)