29 C
Semarang
Monday, 14 April 2025

Buku PAI SD Berisi Dugaan Ujaran Kebencian, Penerbit Tiga Serangkai Dipolisikan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri dilaporkan ke Polda Jateng. Pelaporan ini terkait terbitan lembaran buku yang isinya dugaan ujaran kebencian terhadap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Pihak pelapor dari sejumlah masyarakat yang menamakan diri Forum Wali Murid Jawa Tengah. Mereka mendatangi Mapolda Jateng, Senin (15/2/2021), untuk memperkarakan pencantuman nama Ganjar sebagai sosok yang dianggap berkonotasi negatif pada buku ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP) untuk SD kelas 3.

Koordinator Forum Wali Murid Jateng Tangguh Perwira mengatakan, buku terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri di halaman 102 pertanyaan nomor 9 tertulis nama Ganjar sebagai orang yang mendapat rezeki banyak, tapi tidak pernah bersyukur dengan tidak pernah berkurban saat Idul Adha.

“Buku ini mengandung ujaran kebencian. Memberikan efek tidak baik kalau sampai dipelajari siswa. Kami khawatir dengan ujaran kebencian ini akan timbul paham-paham yang merugikan,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM di Mapolda Jateng, Senin, (15/2/2021).

Pihaknya berharap Polda Jateng segera menindaklanjuti aduannya tersebut. Tangguh juga mendorong kepolisian segera mengusut tuntas motif di balik penyebutan nama Ganjar di buku yang ditulis oleh Ali Sodiqin itu.“Jangan sampai buku ini menyebar lebih banyak. Kalau bisa segera ditarik dari peredaran,” tegasnya.

Salah seorang anggota Forum Wali Murid Jateng, Elyas, mengaku sempat membeli buku itu di pasar buku Sriwedari, Solo seharga Rp 80 ribu per eksemplar.”Saya merasa buku ini kurang pantas. Kenapa kok menggunakan nama Ganjar? Ini seperti menanamkan kebencian kepada anak-anak dengan Ganjar,” katanya.

Seperti diketahui, pencantuman nama Ganjar dalam soal di buku ajar terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri ini sebelumnya sempat viral di media sosial, Twitter. Unggahan tersebut bahkan dicantumkan adanya dua soal yang menggunakan nama Ganjar. Satu sebagai orang yang tak pernah bersyukur, dan satunya lagi orang yang tak pernah salat.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan, kepolisian akan menindaklanjuti semua aduan yang ada di Polda Jateng. Sedangkan untuk kasus tersebut, penyidikan sudah dilakukan Subdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Jateng.

“Pemanggilan beberapa saksi sudah dikonfirmasi. Yang laporan utusan dari Gubernur Jateng. Namun dari pihak penerbit belum dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Terpisah, Gubernur Ganjar tidak terlalu mempersoalkan apa yang ada di dalam buku terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Ia juga enggan menanggapi secara serius. “Saya sih biasa saja. Nama Ganjar di buku tersebut juga intepretasinya bisa macam-macam kan,” kata Ganjar, Senin (15/2/2021).

Ia berharap tidak ada niat buruk dari penerbit dari kasus yang viral itu. Ganjar juga meminta semua masyarakat bisa saling menjaga satu sama lain. “Ya mudah-mudahan tidak ada niat buruk, agar semuanya bisa saling menjaga,” ujarnya.

Sementara itu, setelah ada desakan dan protes dari berbagai pihak, penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri akhirnya mengirimkan surat secara langsung kepada Gubernur Ganjar Pranowo.  Intinya, dalam surat tersebut, pihak penerbit mengaku khilaf dan meminta maaf kepada gubernur, serta berjanji akan memperbaiki. Namun sampai sekarang Ganjar belum membaca surat permintaan maaf tersebut. “Saya belum baca, hanya dapat info kalau mereka sudah meminta maaf,” katanya. (mha/ewb/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya