Mahasiswi Jadi Korban Jambret, Satu Pelaku Masih Buron

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pelaku pencurian dengan kekerasan (curas), Awang Dwi Cahyo, warga Jalan Sawi 18, Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang dibekuk aparat Polsek Pedurungan, Selasa (5/1/2021).

Awang ditangkap di rumahnya setelah melakukan penjambretan terhadap mahasiswi, Fitriadila Salsabila Syaputri, warga Jalan Sarwo Edi, Kelurahan Batursari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Kejadiannya di Jalan Sarwo Edi, Kelurahan Plamongansari, Kecamatan Pedurungan.

Kapolsek Pedurungan Kompol Dedi Mulyadi menjelaskan, tersangka Awang beraksi bersama temannya, Adi Andreas, yang kini masih buron. Keduanya mengendarai motor Suzuki Satria FU warna hitam nopol H 3633 AYG berboncengan. Sedangkan korban Fitriadila mengendarai motor sendirian. Keduanya sempat membuntuti motor korban.

“Begitu sampai di jalan sepi, tersangka Adi Andreas lalu meminta Awang  Dwi Cahyo memepet motor korban ,” jelas Dedi kepada RADARSEMARANG.COM.

Setelah dipepet kendaraannya, dengan cepat Adi yang membonceng di belakang menyambar tali tas korban. Saking kerasnya tarikan, membuat korban terjatuh dari motornya. Setelah berhasil mendapatkan tas tersebut, keduanya langsung tancap gas.  Akibat kejadian tersebut, Fitriadila kehilangan satu unit handphone merek Xiomi Redmi Note 9 warna monlight white dan dompet berisi KTP, SIM, STNK, kartu ATM serta uang tunai sebesar Rp 800 ribu.

Korban lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Pedurungan. Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya polisi berhasil mengetahui identitas pelakunya. Tersangka Awang Dwi Cahyo berhasil dibekuk di rumahnya. Sedangkan temannya, Adi Andreas, hingga kini masih dalam pengejaran petugas.

Tersangka Awang Dwi Cahyo mengaku, sebelum melakukan penjambretan telah membuntuti korban. Begitu melewati jalan yang sepi, ia langsung memepet motor korban. Setelah melakukan kejahatan, rencananya uang tersebut akan digunakan foya-foya bersama teman-temannya. Namun apes, belum sempat berpesta, ia sudah keburu ditangkap petugas.  “Sekarang saya hanya bisa pasrah,” ucapnya. (hid/aro)