RADARSEMARANG.COM, Demak – Kasus pembunuhan terhadap Dhea Fauzia Rahma, warga Dukuh Kalitekuk, Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak masih membuat shock pihak keluarga korban.
Suasana berkabung menyelimuti keluarga pasangan suami istri (pasutri) Sugeng Prihadi dan Istiqomah tersebut. Saat RADARSEMARANG.COM berkunjung ke rumah korban (17/11/2020), dua warga sedang sibuk menyiapkan kelengkapan untuk acara tahlilan selama tujuh hari Dhea.
Sedangkan, di dalam ruang tamu rumah tampak ayah-ibu dan keluarga Dhea. Sesekali ibu Dhea menangis lantaran selalu teringat anak kesayangannya tersebut. Keluarga ini dikarunia tiga orang anak. “Dhe itu anak kedua kami. Dhea merupakan anak kesayangan ibunya,” ungkap Sugeng Prihadi yang akrab disapa Pak Didik, guru SD tersebut.
Sugeng sendiri tidak bisa mengungkapkan perihal kejadian yang menimpa anaknya tersebut. Sebab, semua masih dalam penanganan pihak kepolisian. “Maaf mas. Saya tidak bisa menyampaikan banyak hal tentang anak kami. Kami masih bersedih dan berkabung. Apalagi ibunya itu kalau ingat Dhea tidak tahan,” ujar Sugeng.
Yang jelas, kata dia, sebagai orang tua, pihak keluarga menuntut hukuman yang setimpal bagi pelaku pembunuhan anaknya tersebut.
Tidak ada firasat yang berarti menjelang kepergian Dhea. Pihak keluarga pada Sabtu (14/11/2020) pagi hanya tahu Dhea berangkat sekolah dengan mengenakan seragam pramuka. Selebihnya, ada kabar tentang kejadian yang menimpa Dhea. Teman sekolah Dhea, Nurul Mia menuturkan, Dhea merupakan anak yang baik. “Saya satu kelas dengannya. Yaitu, kelas 12 jurusan IPA 3. Anaknya tidak neko-neko. Anaknya aktif di kegiatan pramuka,”ujar Nurul kemarin.
Ia bertemu terakhir dengan Dhea di sekolah pada Kamis (12/11) lalu. Tidak menyangka pertemuan tersebut adalah yang terakhir kali. Yang Nurul paling ingat tentang Dhea adalah saat rekreasi bersama ke Jepara. “Anaknya ceria banget. Curhat soal pemandangan alam yang indah,” katanya. (hib/bas)
