RADARSEMARANG.COM, MAKKAH-Menteri Agama (Menag) sekaligus Ketua Amirul Hajj Indonesia Yaqut Cholil Qoumas memimpin rapat evaluasi persiapan operasional puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna). Rapat yang dilakukan dua hari menjelang pelaksanaan wukuf di Arafah tersebut diikuti dihadiiri 37 anggota Tim Pengawasan (Timwas) DPR RI dari 40 anggota timwas.
“Kita mengevaluasi persiapan pelaksanaan Armuzna terkait pelayanan, khususnya untuk lansia. Hal-hal yang kurang akan dimaksimalkan secara cepat,” ujar Menag di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Minggu (25/6/2023).
Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan sejumlah skema untuk jemaah lanjut usia terkait pelaksanaan puncak ibadah haji. Salah satunya yakni pelayanan safari wukuf bagi jemaah lansia yang tidak mampu menjalankan wukuf secara mandiri.
“Ada beberapa skema yang kami lakukan untuk jemaah lansia. Bagi yang mampu akan kami dampingi. Kemudian yang tidak memiliki kemampuan akan kita safari wukufkan. Kalau tidak kuat untuk safari wukuf, kita akan badalkan,” ujar menteri yang akrab dipanggil Gus Men ini.
Menag juga mengimbau jemaah haji lansia tidak memaksakan diri melakukan ritual lempar jumrah ke Jamarat. Petugas haji siap membadalkan jemaah lansia melontarkan jumroh.
“Tidak usah memaksakan diri. Dari semua ibadah, aspek utama adalah keamanan jiwa. Kita akan dorong agar jemaah lansia tidak memaksakan diri,” ungkap Gus Yaqut.
Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan semua mekanisme yang terbaik untuk jemaah haji lansia.
Melihat kondisi cuaca panas ditambah padatnya kondisi di Mina oleh jemaah haji dari seluruh dunia, Menag meminta agar jemaah lansia tidak memaksakan diri melempar jumrah. Terlebih jemaah Indonesia ada yang menempati maktab dengan jarak yang sangat jauh di Mina Jadid dari Jamarat.
Kendati sudah disiapkan mobil golf, tetapi jemaah lansia sangat tidak disarankan, apalagi yang berisiko tinggi (risti).
Selain jajaran Amirul Hajj dan PPIH Arab Saudi, rapat evaluasi persiapan ini juga dihadiri Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi. Timwas Haji DPR mengapresiasi kinerja dan persiapan yang dilakukan PPIH Arab Saudi terkait pelayanan Armuzna kepada seluruh jemaah Indonesia, utamanya lansia.
“Terkait hal-hal yang perlu diantisipasi, dari informasi Pak Menteri, alhamdulillah 99 persen semua komponen pelaksanaan wukuf sudah disiapkan,” ungkap Ashabul.
Menurutnya, dalam rangka pemantauan haji dikelompokkan ke dalam 5 kelompok. Yakni terkait pemondokan agar akomodasi aman, aspek catering, Kesehatan, transportasi, dan bidang timwas SDM petugas haji.
Paling pokok adalah terkait kesiapan wukuf, terkait penanganan armuzna yang sisa 1 hari. Dapat dipastikan akan terjadi kepadatan dan berpotensi menimbulkan kepanikan. Kedua terkait kesiapan tenaga medis dan fasilitas Kesehatan, kemudian terkait sanitasi, terkait ketersediaan air dan makanan kemudian ketersediaaj tenda yang memadai termasuk tenda untuk jamaah yang akan disafari wukufkan.
“Sebanyak 300 jemaah yang akan disafariwukufkan baik dari Madinah maupun Makkah. Terpenting adalah kesiapan menghadapi puncak haji,” katanya.
Pihaknya mengharapkan tim kesehatan, termasuk tenda untuk petugas. Pembadalhajian sebaiknya 1 orang 1 saja yang dibadalkan. “Selanjutnya timwas juga yang paling penting terkait persiapan armuzna diperhtikan skemanya dan kesiapannya,” katanya. (ida)