31 C
Semarang
Saturday, 21 December 2024

Baznas dan Kemenag akan Awali Pengelolaan Dam dari Petugas Haji

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, JEDDAH-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Kementerian Agama (Kemenag) RI mencoba melakukan pengelolaan pembayaran dam Jemaah haji Indonesia. Namun untuk mengawalinya, belum menyentuh dam seluruh Jemaah haji, baru dam para petugas haji.

“Kami saat ini juga sedang bekerjasama dengan Kementerian Agama dalam rangka pengelolaan dam,” kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof Dr Noor Ahmad MA kepada Media Centre Haji (MCH) di Wisma Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah Rabu 21 Juni 2023.

Bahkan, pihaknya sedang menjajaki MoU dengan Kemenag dari Dirjen Prngelolaan Haji dan Umrah (PHU), Prof Hilman Latief. Termasuk menjajaki kerjasama dengan pihak Masyarik Manaf, yang memang dulu muasasah untuk Asia Tenggara. Namun sekarang ini dia bekerja untuk pengelolaan ekosistem yang terkait dengan ekonomi haji, termasuk di dalamnya adalah untuk pengelolaan dam tersebut.

“Kami akan melakukan MoU langsung di sini. Kemarin kami ada pembicaraan di Jakarta. Kami Kerjasama dengan Halalan Thayyiban dan Halalan Globalindo, Insyaallah mereka yang akan menangani di sini,” katanya.

Kendati dikalengkan, Prof Noor Ahmad memastikan penyembelihan dilakukan di Arab Saudi tempat yang dianjurkan untuk melakukan penyembelihan hewan dam. “Karena di sini berlebih. Jadi boleh. Terpenting masih memegangi disembelih di sini. Termasuk daging kurban, bisa disampaikan pengelolaannya ke kami,” katanya.

Pihaknya juga mengharapkan apa yang dilakukan Kemenag ini benar-benar bermanfaat bagi Baznas di Indonesia, untuk masyarakat Indonesia, dan kembali kepada para jemaah haji yang ada di Indonesia. “Kita harapkan, tahun ini mudah-mudahan bisa dimulai,” katanya.

Skemanya, Dam yang ada di Arab Saudi nanti akan dikalengkan dan dikirimkan ke Indonesia. Kalau memulai dari petugas saja, diperkirakan akan ada 5.000 kambing.

Nah di Indonesia sangat butuh sekali. Kami sudah keliling ke beberapa tempat ke daerah-daerah terluar, daerah-daerah yang memang sangat membutuhkan asupan protein dan gizi yang baik.

“Kalau memang 5000 kambing bisa kita kalengkan, itu bisa 100 ribu kaleng. Itu bisa kita kirim ke daerah-daerah terluar yang saat ini membutuhkan. Khususnya untuk mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrim,” katanya.

Jika menghitung potensi dam rata-rata jamaah haji Indonesia yang jumlahnya 210 ribu, juga luar biasa. Karena Jemaah haji Indonesia semuanya mengambil haji tamatu’, sehingga harus membayar Dam. Paling tidak 200 ribuan kambing,

“Tapi untuk tahun ini kami belum berani. Kami akan mencoba dulu, paling tidak petugas-petugas dulu atau yang mau. Perkiraan kami kurang lebih 5000 sampai dengan 10.000. Jika semuanya dikalengkan, kalau 10.000 akan ada 200.000 kaleng. Kalau 5000 akan ada 100.000 kaleng,” jelasnya.

Mengapa dam dikalengkan ke Indonesia? Kata Prof Noor Ahmad, karena di Arab Saudi sudah sangat berlebih daging kambing. “Sedangkan program kami di Jakarta, kami akan mengelola daging kurban, separo dibagikan, separo dikalengkan. Di Jakarta saja ada potensi Rp 15 miliar.
“Kalau termasuk Baznas daerah dan masjid Lembaga Amil Zakat (LAZ) tahun ini, kami itung ada Rp 13 triliun potensi daging kurban. Tapi kami tak bisa mengelola sendiri. Kami berharap ada kebijakan separo dibagikan separo dikalengkan. Untuk diberikan ke daerah yang tak terjangkau,” katanya.

Prioritasnya daerah miskin. Apalagi di Indonesia ada 13 provinsi yang kategori daerah miskin. “Pak Presiden Jokowi menargetkan tahun 2024 kemiskinan ekstrim harus selesai, kita keroyok bareng-bareng,” tandasnya.

Sementara itu, Prof Dr Noor Ahmad MA yang juga sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan anggota Amirul Hajj 2023 ini menggarisbawahi apa yang disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bahwa penyelenggaraan haji tahun ini adalah penyelenggaraan haji yang berkeadilan dan ramah lansia. Tentu patut didukung oleh semua pihak.
“Karena itu, Baznas tertarik untuk memperhatikan bagaimana membantu lansia, dan bagaimana lansia bisa betul-betul menjalankan ibadah haji yang baik,” tandasnya terkait bantuan 100 unit kursi roda untuk Jemaah haji.

Sedangkan sebagai salah satu ketua Majelis Ulama Indionesia (MUI), Prof Noor Ahmad berharap para lansia tidak terlalu bernafsu ingin menjalankan ibadah haji dengan sempurna, tapi lakukanah apa yang bisa dilakukan. “Karena para lansia banyak rukhsah (keringanan, red) yang bisa dilakukan. Insyaallah hajinya juga akan sama dengan yang misalnya sempurna semuanya,” tandasnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Kemenag tahun ini sangat bagus dan para pendamping juga banyak. “Atas nama MUI, saya berharap agar para lansia jangan terlalu mengejar nafsu. Lakukanlah yang bisa dilakukan, lakukanlah yang sebatas dengan kemampuan. Karena sekali lagi para lansia ini banyak rukhsah yang bisa diperoleh,” tandasnya. (ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya