RADARSEMARANG.COM, JEDDAH-Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Zainut Tauhid Sa’adi sudah tiba di Bandara King Abdul Azis International Airport (KAAIA) Rabu 21 Juni 2023 pukul 13.30. Wamen tak sendirian, tapi bersamaan dengan jajaran pejabat Kemenag RI dan anggota Amirul Hajj lainnya. Kehadirannya langsung disambut Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab saudi Haryanto dan jajarannya.
Rombongan Wamenag RI ini mengunjungi kantor Daker Bandara beberapa saat sebelum melanjutkan perjalanan menuju wisma di Jeddah. “Alhamdulillah hari ini kami tiba di Jeddah bersama Sebagian Airul Hajj,” kata Wamenag RI ini.
Menurutnya, pelaksanaan ibadah haji tahun 2023 memang ini sangat banyak tantangannya. Ini ibadah haji pertama dengan kuota haji penuh setelah Pandemi Covid—19. Bahkan ada tambahan kuota sebanyak 8000 jemaah haji. Dari jumlah Jemaah haji tersebut, 30 persennya Jemaah haji lanjut usia (Lansia) yang jumlahnya kurang lebih 67 ribu.
“Saya ingin sampaikan, kenapa jumlah lansia banyak? Ini karena ada akumulasi. Karena sebelumnya ada pembatasan. Akhirnya tahun ini ada penumpukan, sehinga diharapkan jemaah haji lansia secara bertahap bisa dikurangi bahkan pada titik tertentu sudah tidak ada lagi,” harapnya.
Karena itulah, Kemenag berupaya melakukan program percepatan agar Jemaah haji lansia ini mendapatkan prioritas pemberangkatan. Kalau tahun 2023 ini yang tertua hingga usia 119 tahun, diharapkan tahun-tahun mendatang sudah jauh lebih muda lagi.
“Kami tetap menerima lansia, tapi ada program percepatan agar jemaah lansia mendapatkan prioritas pemberangkatannya. Bapak Menag memberikan afirmasi terhadap lansia secara bertahap akan diprioritaskan,” kata Wamenag Zainut Tauhid.
Menurutnya, ibadah haji bukan cuma butuh syarat syariah, tapi ada persyaratan Kesehatan, butuh fisik yang sehat sekali. Apalagi musim ekstrim saat ini, banyak jemaah lansia yang harus beradaptasi dengan suhu udara panas.
“Jemaah hajji harus memperbanyak minum untuk mencegah dehidrasi, mengonsumsi makanan teratur, menghindari keluar hotel untuk melakukan hal-hal kurang penting, cukup beribadah di hotel masing-masing,” kata Wamenag mengingatkan.
Wamenag juga menegaskan, wukuf di Arafah merupakan ibadah haji yang paling utama. Setelah Arafah, masih ada bermalam di Muzdalifah dan jamarat di Mina, sehingga membutuhkan energi yang cukup besar. Maka mulai saat ini harus bisa menghemat tenaga.
“Karena itu, pembimbing ibadah haji harus saling kerjasama dengan PPIH, supaya bisa mendapatkan ibadh haji yang mabrur,” ingatnya untuk para Jemaah haji lansia. (ida)