RADARSEMARANG.COM, JEDDAH-Biaya transit Jemaah haji kuota tambahan yang mendarat di Bandara Amir Mohammed bin Abdul Azis (AMAA) Madinah tak teranggarkan sebelumnya. Hal ini karena kuota tambahan masuk kategori gelombang kedua dan seharusnya mendarat di Bandara King Abdul Azis International Airport (KAAIA) Jeddah.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Haryanto menjelaskan, karena pendaratan melalui Bandara Madinah, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menginstruksikan para Jemaah haji harus menginap minimal semalam untuk transit. Setelah itu baru diberangkatkan ke Makkah. Tentu ada biaya tambahan yang membengkak dan tak teranggarkan sebelumnya. Pembengkakan biaya ini menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia.
“Kalau gelombang kedua harus mendarat melalui Bandara Jeddah langsung menuju Makkah. Tapi karena mendarat di Madinah, harus transit dan menginap, maka ada cost pembiayaan sewa hotel, konsumsi, dan transportasi,” katanya.
Karena itulah, pihaknya terus berupaya melakukan koordinasi agar pendaratan gelombang kedua ini dilakukan di Jeddah. Sebenarnya jika pendaratan jemaah haji dari negara lain berkurang, jemaah haji kuota tambahan bisa melakukan pendaratan di Jeddah. Tapi slot atau jadwal pendaratan di Jeddah saat ini memang penuh.
“Saya sudah koordinasi dengan ketua PPIH Arab Saudi. Dan ketua PPIH Arab Saudi dan wakil ketua PPIH selaku Konsulat Jendral di Arab Saudi terus melakukan koordinasi dengan Garuda Airlines dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi supaya Jemaah haji kuota tambahan mendarat di Jeddah,” jelasnya.
Pendaratan kuota tambahan di Bandara Madinah sampai hari ketiga (Kamis 15 Juni – Sabtu 17 Juni 2023) sudah 4 kelompok terbang (kloter) dari total 24 kloter kuota tambahan. Mereka di Madinah hanya sekedar transit semalam, tidak melakukan ibadah arbain. Karena ibadah arbain harus dijalankan selama 8-9 hari.
Nantinya Jemaah haji kuota tambahan yang mendarat di Madinah akan Kembali ke Madinah lagi untuk menjalankan ibadah arbain. Itu dilakukan setelah puncak haji di Arafah. Mereka akan Kembali ke Indonesia melalui Bandara Madinah lagi. (ida)