RADARSEMARANG.COM, JEDDAH-Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kini membuka skema badal haji bagi jemaah haji yang meninggal sebelum puncak haji maupun yang sakit parah. Termasuk mendata beberapa petugas badal haji.
“Untuk jemaah haji yang meninggal sebelum puncak haji, akan dibadalkan. Pemerintah Indonesia menyiapkan nanti siapa yang berhak untuk mendapatkan badal haji,” kata Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat kepada tim Media Centre Haji (MCH) di Jeddah Arab Saudi Rabu 14 Juni 2023.
Adapun jemaah haji yang berhak mendapatkan badal haji, yakni mereka yang meninggal dunia setelah masuk asrama haji sampai menjelang pelaksanaan wukuf di Arafah.
Jemaah lainnya yang berhak mendapatkan badal haji yakni mereka yang sakit. “Kondisinya mungkin lumayan cukup parah, sehingga dia tidak bisa dimobilisasi. Nah itu bisa juga masuk kategori (dapat badal haji),” jelas Arsad.
Dia mencontohkan orang-orang yang dirawat di rumah sakit, yang kalau dicopot alatnya (infusnya) bisa terjadi kondisi fatal.
Pihaknya saat ini sudah mulai melakukan pemetaan, jemaah lansia ataupun jemaah prioritas, nanti di antara mereka apakah ada yang butuh pendampingan atau masih sehat dan bisa dibawa ke Arafah. Kalau kritis sekali dipertimbangkan dengan skema safari wukuf atau badal hajikan.
Sedangkan untuk jemaah yang demensia, akan dilihat kondisinya. Karena demensia ada yang terjadi karena kondisi tertentu, kemudian normal atau stabil kembali. Ada demensia yang akut.
“Kalau yang demensia nanti kita ukur, kalau kondisi kesehatannya bisa disafariwukufkan yaa bisa kita masukan ke jemaah normal yang berangkat ke Arafah, nanti bisa ada pendampingan dari tenaga kesehatan,” katanya.
Sementara itu, Pembimbing Ibadah (Bimbad) Daerah Kerja (Daker) Bandara PPIH Arab Saudi Khairun Naim mengharapkan kepada para petugas haji Indonesia yang sudah pernah berhaji untuk menyiapkan dirinya menjadi badal haji atas nama pemerintah. Artinya tidak menerima badal haji dari pihak lain atau keluarganya.
“Seluruh petugas haji yang sudah pernah berhaji harus menyiapkan diri sejak sekarang menjadi petugas badal haji untuk jemaah haji meninggal maupun sakit parah,” kata Naim. (ida)