RADARSEMARANG.COM, Demak — Rob mengganas di pesisir utara Kabupaten Demak. Sebanyak 24 desa di Kota Wali direndam rob parah. Rob terjadi mulai pukul 16.00 dan mulai surut pukul 20.00 hingga 21.00.
Ketinggian rob bervariasi mulai 20 sentimeter hingga satu meter. Banjir rob ini juga menyebabkan kemacetan parah Jalan Pantura Demak, termasuk Jalan Kaligawe Raya, Semarang.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, rob terjadi di wilayah Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung.
Di Kecamatan Sayung, desa yang terdampak rob di sisi utara Jalan Pantura adalah Desa Sriwulan, Purwosari, Bedono, Timbulsloko, Sidogemah, Surodadi, Banjarsari, Sidorejo, Tugu dan Gemulak. Sedangkan di sisi selatan Jalan Pantura yang terkena rob adalah Desa Sayung, Loireng, Tambakroto, dan Kalisari.
Di Kecamatan Karangtengah, desa yang direndam rob adalah Desa Tambakbulusan dan Wonoagung. Sedangkan di Kecamatan Bonang, wilayah terdampak rob adalah Desa Margolinduk, Morodemak, Purworejo, Tridonorejo, dan Gebang.
Di Kecamatan Wedung, desa terkena rob adalah Desa Wedung (Dukuh Siklenting dan Onggojoyo), serta Desa Kedungmutih dan Babalan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak Agus Nugroho LP mengatakan, desa-desa tersebut merupakan wilayah yang sudah langganan rob.
“Yang paling parah robnya di Desa Sriwulan, Bedono, Timbulsloko, Sidogemah dan Surodadi di Kecamatan Sayung. Juga Desa Margolinduk, Morodemak, dan Purworejo di Kecamatan Bonang,”katanya.
Menurutnya, ketinggian rob bervariasi, antara 20 sentimeter hingga satu meter.
Agus mengatakan, bencana rob menjadi kewenangan Pemprov Jateng dan Pemerintah Pusat. “Ini sudah bukan lagi porsi pemerintah daerah atau kabupaten. Tapi, porsi provinsi dan pusat,”kilahnya.
Dia berharap, ada langkah taktis untuk menyelamatkan pesisir Sayung hingga Wedung tersebut. Sebab, sudah banyak rumah warga yang tenggelam dan infrastrukturnya rusak di pesisir tersebut. (hib/aro)