25 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Sakit Hati Sering Dimarahi dan Dipukul, Muhammad Husen: Saya Puas, Dendam Terlampiaskan

Artikel Lain

“Semen dan pasir saya ambil di rumah korban di Sumurboto. Setelah dicor, saya tumpukin barang-barang bekas. Kepala dan lengan sudah di dalam karung, cuma dilumuri semen dan pasir, soalnya (lubang) tidak cukup,” ujarnya.

Selesai mengecor jenazah korban, pelaku menyiapkan diri untuk kabur ke kampung halamannya di Banjarnegara naik sepeda motor korban, Yamaha Bison warna putih.

Sebelum berangkat, ia menyerahkan semua kunci tempat usaha tersebut kepada Yuli Ati, 43, yang juga bekerja pada korban, Sabtu malam.

“Saya nitip kunci ke ibu Yuli. Saya pamit mau pulang dulu. Saya langsung ke Banjarnegara lewat Temanggung dan Wonosobo, tidak mampir-mampir. Terus ke rumah teman saya, Feri. Dia (Feri) kan punya dua rumah, yang satu kosong,” katanya.

Husen mengaku sempat membuang tas milik korban di daerah Jabungan, Banyumanik saat perjalanan ke Banjarnegara.

Namun tiga hari pelariannya di Banjarnegara, terendus petugas. Hingga akhirnya berhasil diringkus anggota Satreskrim Polrestabes Semarang pada Selasa (9/5) sore.

Ditanya alasan melakukan mutilasi, pelaku mengatakan kesal dengan perbuatan kasar yang dilakukan majikannya. Sebab, ia pernah diancam akan dibunuh oleh korban manakala keluar dari tempat kerjanya.

“Saya kecewa. Orang yang dulu baik, ternyata aslinya seperti itu. KTP saya ditahan. Saya juga diancam, kalau keluar dari kerjaan, saya yang dihabisin, saya yang mau dibunuh,” bebernya.

Reporter:
M Agus Haryanto

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya