“Misalnya, ada pesanan air galon harusnya dikirim 15, tapi dia bilang cuma 13 atau 14. Selesai ngirim, dia pulang. Marah-marah, terus main tangan,” ceritanya.
Pelaku mengaku baru sebulan bekerja di tempat korban dengan gaji Rp 2 juta per bulan.
Sebelumnya, ia bekerja di Warmindo yang berlangganan elpiji dan air isi ulang di tempat korban. Selama bekerja, ia tidur di tempat usaha korban.
“Saya mulai sering dipukul pertengahan puasa lalu. Dipukul pakai tangan kosong. Saya hanya diam saja. Ya namanya orang baru, saya pernah salah jualan dan merusakkan mesin,” beber warga Desa Sambong RT 02 RW 05, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara ini.
Lama-lama, perbuatan kasar yang dialaminya memicu dendam membara. Hingga muncul niat untuk menghabisi nyawa korban yang sudah direncanakan seminggu sebelum korban ditemukan tewas.
Niat membunuh korban itu benar-benar dilakukan pada Kamis (4/5) sekitar pukul 20.00-20.30.
Saat itu, korban tidur di tempat usahanya, dan tidak pulang ke rumahnya di Perumahan Bukit Agung Blok O No 2 RT 3 RW 4 Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik.
Sebelum beraksi, Husen nongkrong di angkringan milik Imam, yang berada di sebelah kanan tempat usaha korban. Pelaku lalu masuk ke tempat usaha, yang saat itu korban sedang tidur di lantai beralaskan karpet.