32 C
Semarang
Tuesday, 8 April 2025

Dinar Indah Banjir, Anak-Anak dan Wanita Diungsikan ke Balai Diklat

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BANJIR bandang yang terjadi di Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Jumat (6/1) sore kemarin, mengejutkan aparat Pemkot Semarang.

Pasalnya, baru selesai menangani banjir di wilayah Genuk, Gayamsari, dan Tugu, bencana banjir kembali datang. Bahkan, kali ini lebih dahsyat karena sampai menelan korban jiwa.

Kemarin, selesai rakor TEPRA dengan kepala OPD, camat dan lurah kemarin, Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama Forkompinda Kota Semarang langsung mendatangi lokasi banjir.

Mbak Ita –sapaan akrab Plt wali kota—tiba di lokasi sekitar pukul 18.30. Ia sempat berbincang dengan warga korban banjir. Mbak Ita sendiri pada banjir 2021 juga datang ke Perumahan Dinar Indah.

Selain karena tanggul Sungai Pengkol jebol, perumahan ini juga merupakan daerah cekungan.

“Ini terjadi karena daerah cekungan, sehingga kerap terendam banjir dan diperparah dengan tanggul sungai yang jebol,” kata Mbak Ita saat berbincang dengan salah satu warga.

Menurut Mbak Ita, seharusnya pihak pengembang perumahan harus bertanggungjawab. Namun menurut informasi yang dihimpun, pihak pengembang sudah kabur lama. Selain itu, aset yang ada di perumahan tersebut juga belum diserahkan ke Pemkot Semarang.

“Karena cekungan, jalan keluarnya ya direlokasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, jebolnya tanggul Sungai Pengkol di dekat Perumahan Dinar Indah ini dikarenakan curah hujan yang tinggi dan kiriman air dari Ungaran. Total korban yang terdampak banjir bandang ini sebanyak 37 KK atau 184 jiwa.

“(hujan deras) Dua hari yang lalu hampir meluap, tapi tidak sampai banjir. Dinar Indah ini memang langganan banjir kalau curah hujan tinggi,” bebernya.

Karena berkali-kali banjir, Mbak Ita meminta warga untuk pindah, karena lokasi berada di daerah cekungan sungai yang cukup rawan.

“Alhamdulillah tadi mereka akhirnya mau pindah setelah beberapa waktu yang lalu tidak mau,” katanya.

Mbak Ita mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, karena Sungai Pengkol merupakan wewenang pemerintah pusat. Namun Pemkot Semarang melalui DPU akan membuat tanggul sementara.

“Kita sudah berkoordinasi dengan BBWS, aliran sungai ini ke Pucang Gading dan Sungai Babon, saya minta warga tetap waspada, karena curah hujan masih tinggi. Tadi DPU bilang, air dari bendungan Ungaran sudah mulai surut,” katanya.

Kemarin, Pemkot Semarang sudah melakukan sejumlah tindakan, seperti mengirimkan batuan logistik dan bantuan makanan. Dapur umum yang seharusnya ditutup kemarin sore, kembali diaktifkan.

“Di balai kota masih ada dapur umum yang seharuanya sudah tutup sore ini (kemarin), mendengar ini akhirnya dapur umum menyiapkan sampai malam ini (tadi malam). Kami langsung kirim,” ujarnya.

Para korban banjir, lanjut Mbak Ita, akan diungsikan ke Gedung Diklat milik Pemerintah Kota Semarang tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Anak-anak dan wanita nanti dibawa ke Balai Diklat. Kebutuhan makanan akan kami cukupi.Tadi juga ada korban jiwa, katanya berkebutuhan khusus, dan saudaranya sedang bekerja. Tapi sudah diurus ke RSWN,”katanya. (den/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya