RADARSEMARANG.COM, Semarang – Berbicara mengenai gerakan 30 September, masyarakat pasti sudah tidak asing lagi. Namun, apa sebenarnya maksud dari gerakan ini? Ada banyak versi mengenai dalang peristiwa G30S. Versi Orde Baru menyebutkan PKI adalah satu-satunya dalang dalam gerakan Gestapu. Versi ini merupakan versi yang paling lazim digunakan dibuku-buku sejarah pendidikan.
Tulisan pertama dibuat oleh sejarawan Ismael Saleh dan Nugroho Notosusanto yang berjudul Tragedi Nasional Percobaan Kup G30S/PKI di Indonesia (1968). Selanjutnya, akan dibahas secara singkat mengenai versi G30S PKI.
G30S PKI (Gerakan 30 September) atau bisa disebut juga dengan gestapu adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. G30S PKI dilatar belakangi oleh dominasi ideologi Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (Nasakom). DN Aidit selaku ketua dari Partai Komunis Indonesia (PKI) memimpin langsung gerakan ini.
Pada 1 Oktober dini hari, Resimen Cakrabirawa dibawah komando Letkol Untung Syamsuri dan dikerahkan untuk melakukan penculikan terhadap Dewan Jenderal yang diduga akan mengkudeta Presiden Soekarno. Namun, beberapa tentara dari Cakrabirawa memutuskan untuk membunuh para Jenderal sedangkan yang lainnya disiksa menuju Lubang Buaya hingga meninggal. Jenazah mereka baru ditemukan beberapa hari kemudian.
Sementara Panglima TNI AH Nasution yang menjadi target utama berhasil meloloskan diri. Akan tetapi, putrinya, Ade Irma Nasution tewas tertembak bersama ajudannya. Keenam jenderal yang menjadi korban G30S PKI kini ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Sejak diresmikannya UU Nomor 20 tahun 2009, gelar tersebut sudah diakui sebagai Pahlawan Nasional.
Berikut ini adalah keenam perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi korban dalam tragedi G30S/PKI.
– Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
– Mayor Jendral Raden Soeprapto
– Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
– Mayor Jenderal Siswondo Parman
– Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
– Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
Selain itu, beberapa TNI lainnya juga menjadi korban pembunuhan di Jakarta dan Yogyakarta. Mereka adalah: Brigadir Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun Kolonel Katamso Darmokusumo Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto. (mg12/bas)
