RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sedikitnya empat bangunan rumah di Jalan Nakula Raya, Pendrikan Kidul, Semarang Tengah, terbakar, Kamis (7/7). Munculnya api diduga akibat korsleting listrik yang berasal dari sebuah kulkas di lantai dua.
Padahal bangunan tersebut terdapat empat petak. Bangunan bagian bawah, tidak terbakar. Namun, bagian lantai dua bangunan tersebut hangus terbakar. Kayu penyangga atap bangunan juga porak poranda. Bangunan tersebut diketahui dihuni oleh Ahmad, 70 tahun, dan isterinya, Sri Untari. Bahkan terdapat bocah berusia 10 tahun, cucu Ahmad.
Menurut keterangan Binta, anak kedua pasangan Ahmad dan Sri Untari ini, peristiwa ini terjadi kurang lebih sekitar pukul 01.30. “Sebelumnya itu, pukul 01.00 bapak bangun tidur, terus salat tahajud. Setelah selesai, sempat keluar masuk ke kamar di lantai dua,” kata Binta di lokasi kejadian kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (7/7) kemarin.
Selang setengah jam kemudian, Ahmad mendengar suara ledakan di ruang makan, bagian bangunan tengah. Merasa penasaran, Ahmad langsung bergegas menuju sumber suara tersebut dan melihat lemari es atau kulkas sudah terbakar.
“Tadinya suara ledakan dikira kucing gaduh, ternyata kulkasnya sudah terbakar. Untung bapak siaga dan tidak panik, kemudian turun keluar rumah mematikan saklar listrik,” bebernya.
Setelah itu, Ahmad kembali masuk ke dalam rumah dan bergegas menyelamatkan isteri dan cucunya ke tempat aman. Bahkan, Ahmad sempat membuka kunci pintu lantai bawah, pada bangunan di bagian ujung.
Selanjutnya, kejadian ini disampaikan kepada tetangganya. Namun, api yang terus membesar dan membumbung tinggi merambat menyambar bangunan kanan dan kiri di lantai dua tersebut. “Yang habis bangunan lantai dua, ada empat. Kalau ukuran bangunan ini luasnya, panjang 18 meter dan lebar 10 meter. Yang di lantai dua, hangus semua,” katanya.
Terlihat, bangunan bawah bagian tengah tersebut terdapat toko alat tulis bernama Rizma. Selamat dari sambaran api. Menurutnya, toko tersebut juga milik orang tuanya, untuk kesibukan setelah pensiun bekerja.
“Tokonya untuk kesibukan bapak setelah pensiun. Bapak pensiunan Kementrian Agama (Kemenag). Kebetulan anak saya tidur disini, karena sekolahnya di sekitar sini,” jelasnya.
Binta menambahkan, saat kejadian tidak berada di rumah tersebut lantaran sudah berkeluarga dan bertempat tinggal di tempat lain. Terkait jumlah kerugian, pihaknya belum mengetahui secara persis. “Ya belum tahu, ada perhiasan, tabungan, hangus semua. Kemarin juga baru menerima gaji ke-13,” jelasnya.
Api berhasil dipadamkan kurang lebih sekitar pukul 04.45, oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang. Setidaknya, ada lima unit mobil damkar dan 40 personel yang telah dikerahkan untuk menjinakkan api.
Sementara, kebakaran juga terjadi di Jalan Grafika, Kecamatan Banyumanik, sekitar pukul 12.15. Di lokasi ini, empat motor hangus terbakar dan tinggal rangka. Empat motor tersebut adalah Vixion, Megapro, Jupiter, dan Honda Grand.
“Bangunan itu seperti rumah bedeng, terpisah dengan bangunan rumah. Semacam kayak dapur, tapi juga untuk empat motor itu. Penghuninya sedang tidak ada, dia pedagang,” kata Kapolsek Banyumanik, Kompol Benny Hartawan.
Lanjut Benny menjelaskan, awal yang mengetahui kejadian ini adalah warga sekitar. Saat itu warga melihat adanya kepulan asap pekat membumbung tinggi. Merasa penasaran, kemudian dicek dan ternyata bangunan terbakar.
“Awalnya dikira bakar-bakar sampah. Ternyata kebakaran. Dugannya korsleting listrik berawal dari motor Vixion. Terus merambat ke tiga motor itu. Ada kulkas dan mesin bubut juga yang ikut terbakar. Hanya kerugian materiil, tidak ada korban jiwa,” pungkasnya. (mha/ida)