27 C
Semarang
Friday, 10 October 2025

Minim Event, Perkembangan Parkour Semarang Kembang Kempis

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Parkour menjadi salah satu olahraga ekstrem yang benar-benar menantang keberanian. Di Indonesia, Parkour pertama kali dikenalkan oleh anak-anak malang pada tahun 2002, pada saat itu parkour belum memiliki nama.

Perkembangan Parkour di Kota Semarang sendiri masih kembang kempis. Saat ini salah satu komunitas yang masih bertahan yaitu Fly To Sky Parkour Freerun.

“Parkour masuk di Semarang pada tahun 2007. Lalu pada tahun 2009 kita mendirikan Fly To Sky Parkour Freerun,” kata salah satu ‘pentolan’ Parkour Semarang Aldiansa Respati.

Pria yang akrab disapa Aldi itu menceritakan, Parkour kurang berkembang di Semarang karena kendala klasik yaitu belum banyaknya fasilitas penunjang.

“Fasilitas yang dimiliki kurang memadahi, dulu kita latihan pindah-pindah kadang di taman KB, kadang di Unnes pokoknya gak punya tempat tetap, tapi kalau tempat pastinya kita kumpul ditaman KB yang sekarang jadi Taman Indonesia Kaya,” ujar Aldi.

Perkambang Parkour di Semarang bisa dibilang tidak mulus atau tidak selalu berada diatas tetapi naik turun.“Dari awal Parkour berdiri di Semarang sempat naik terus setelah itu turun lagi, tapi naik-naiknya itu pada tahun 2009 setelah itu turun lagi, naik lagi tahun 2012 karena saat itu ada event Parkour untuk seluruh indonesia,“ ujar Aldi.

Saat ini Pemerintah Kota Semarang sedang membangun tempat latihan yaitu Taman Parkour Lamper.“Pembangunan ini dimulai pada bulan februari tahun 2022 dan harunya saat ini atau tepatnya tanggal 15 Mei kemarin sudah bisa digunakan, tapi ini lagi dilakukan proses finishing,” ujar Aldi.

Dengan dibangunya tempat latihan Parkour diharapkan bisa kembali mempopulerkan. “Tetap harapan saya juga setelah tempat ini jadi maka akan saya adakan event-event unutk wilayah lokal Semarang, agar banyak masyarakat tau bahwa di Semarang itu ada lho komunitas Parkour,” sambung Aldi.

Selain Aldi, RADARSEMARANG.COM juga menemui salah satu anggota angkatan pertama Parkour Semarang yaitu Yudha Yogas. Yudha bercerita, di beberapa tempat Parkour sangat ditentang oleh banyak orang karena dianggap membahayakan dan kurang bermanfaat.

“Parkour sebenarnya gak membahayakan tetapi banyak orang yang beranggapan bahwa Parkour itu olahraga yang ekstrem. Sebenarnya bergantung setiap orang mau beranggapan seperti apa tapi sebenarnya kalo bisa melakukanya gerakanya dengan benar bisa saja itu membantu saat ada keadaan yang tak terduga,“ ujar Yudha. (mg1/mg2/mg3/bas) 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya