RADARSEMARANG.COM, Semarang – Setidaknya ada 12 ribu jiwa yang terdampak banjir rob yang menghantam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Berdasarkan data dari Posko PMI Kota Semarang, tiga wilayah yang berdampak yakni Kecamatan Semarang Utara. Tercatat di RW 1, Kelurahan Bandarharjo, 900 KK, terdiri dari 750 rumah, dihuni 4500 jiwa. Ketinggian air di RT 1- RT 9, kisaran 20 sampai 40 sentimeter.
Kemudian di RW 8, 9, 10, 11, Kebonharjo, terdampak, ada 6.300 jiwa, terbanyak anak dan lansia. Sedangkan di Tambak lorok berada di RW 12,13,14,15, dan 16. Di lokasi ini merupakan air langsung dari laut, bukan rob.
“Hingga Selasa (24/5/2022) pukul 10.00 Jumlah jiwa yang terdampak sekitar 12 ribu jiwa, bukan KK, dari tiga kelurahan. Ini sebetulnya masih ada di pelabuhan Tanjung Emas. Cuman yang di Pelabuhan Tanjung Emas itu kan kebanyakan industri, bukan pemukiman,” ungkap Kasi Pelayanan Masyarakat PMI Jawa Tengah, Dwi Handoko kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (24/5/2022).
Diakuinya, sekarang ini masih ada beberapa genangan air yang tinggi di daerah pelabuhan. Sebab, kondisi air ada yang tidak bisa keluar ke laut. Menurutnya, info yang diperoleh telah dilakukan proses penyedotan untuk pembuangan air. Kurang lebih ada 6 pompa, dua pompa permanen besar.
Menanggapi terkait adanya posko PMI, pihaknya menyampaikan sekarang ini fokus penyiapan makanan siap saji dengan membangun dapur umum. Lokasinya berada di Brotojoyo, Semarang Utara.
“Ada sejumlah relawan diperbantukan untuk memeriksa kesehatan di Kelurahan Bandarharjo seperti tes tensi. Tapi tidak pemeriksaan kesehatan secara langsung. Kemudian kami mengupayakan pendistribusian air bersih,” jelasnya.
Pihaknya menambahkan, kedepan berencana akan membuka pelayanan kesehatan manakala kejadian banjir masih terus terjadi. Sebab, dari BMKG memprediksi banjir pasang air laut sampai 27 Mei 2022, di pesisir utara Jawa Tengah. (mha/bas)