28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Safari Ramadan, AHY Salat di Masjid Agung Demak

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Demak – Perjalanan safari Ramadan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Kamis (7/4/2022) sampai di Demak. Ketua Umum Partai Demokrat yang juga putra mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut sedianya berkunjung ke Jepara, Kudus, Pati dan Rembang.

Di sela perjalanan kunjungan itu, AHY menyempatkan diri untuk salat Duhur di Masjid Agung Demak. Setelah itu, dilanjutkan dengan naik ke lantai dua masjid untuk melihat soko tatal peninggalan Sunan Kalijaga. Soko tatal tersebut berada di ujung salah satu tiang Masjid Agung yang didirikan Walisongo tersebut.

Berdasarkan catatan sejarah, tiang masjid sendiri terdiri dari empat yang setiap tiangnya merupakan kayu jati hasil pencarian empat Waliyullah. Yaitu, Sunan Ampel, Sunan Gunungjati, Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Karena tiang kayu jati dari Sunan Kalijaga kurang tinggi, maka disambung dengan kayu tatal kreasi sendiri.

Kayu tiang masjid yang dibutuhkan 17 meter. Sedangkan, kayu tiang Sunan Kalijaga hanya 11 meter. Maka, tiang tersebut disambung dengan tatal agar tingginya sama dengan tiang para sunan yang lainnya. Usai melihat soko tatal itu, AHY berziarah di Makam Sultan Fatah yang berada di belakang kompleks Masjid Agung Demak.

“Terkait safari Ramadan ke Jateng ini, saya mampir ke Demak untuk salat, ziarah serta bersilaturahmi. Ini merupakan rangkaian safari Ramadan lainnya setelah sebelumnya dari Jogja. Habis ini kita ke Jepara, Kudus, Pati dan Rembang,”ujarnya.

AHY menambahkan, dirinya berkunjung ke Masjid Agung Demak telah direncanakan sebelumnya. Sebab, ia ingin sekali merasakan langsung singgah di Masjid Demak yang telah berusia 556 tahun atau setengah abad lebih tersebut.

“Saya bisa merasakan di Masjid Agung Demak ini. Ada semacam getaran. Suatu saat bisa kembali lagi ke sini untuk salat berdoa dan sambung silaturahmi,”katanya. Menurutnya, saat Ramadan ini AHY memantapkan diri untuk merajut solidaritas dan kepedulian sosial.

Ketua Takmir Masjid Agung Demak, KH Abdullah Syifa menyampaikan, pihaknya berupaya menyambut tamu dengan pemberian sal atau sorban. “Ini sebagai penanda menghormati tamu yang bersilaturahmi sekaligus tanda keakraban,”katanya. Sal atau sorban yang diberikan ada tanda atau logo simbol Masjid Agung Demak.

Kiai Abdullah Syifa menambahkan, sebelumnya telah banyak tokoh nasional yang berkunjung ke Masjid Agung Demak. Menurutnya, masjid yang didirikan Walisongo pada 1466 M ini memiliki sejarah yang panjang sehingga menjadi perhatian para tokoh nasional maupun masyarakat para peziarah umumnya.

“Umur masjid ini sudah 556 tahun,”katanya. Dia mengatakan, selain banyak yang mampir salat di Masjid Agung, banyak tamu tertentu yang ingin melihat soko tatal masjid  ditempat itu. Adapula,  yang ingin beritikaf. Sebab, disitulah para Waliyullah dulu bertemu.

“Untuk naik melihat soko tatal wakaf Sunan Kalijaga ini memang kita batasi. Sebab, kondisi material kayu yang difungsikan sebagai tangga usianya sudah sangat lama atau tua,”ujarnya. Pembatasan naik ke arah soko tatal itu dilakukan agar tidak menambah kerusakan material bangunan masjid. Renovasi masjid ini pernah dilakukan tiga kali. (hib/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya