RADARSEMARANG.COM, Semarang – Demi mendapatkan informasi berkualitas dan terhindar dari hoaks, sebagian warga di Belanda memilih langganan koran.
Hal itu disampaikan oleh Staf Kedubes Belanda Departemen Politik, HAM dan Pendidikan Joris Ramm saat berkunjung ke Kantor RADARSEMARANG.COM Jalan Veteran 55 Selasa (19/10/2021).
Joris bersama Redaktur Pelaksana Ida Nor Layla mendiskusikan kebebasan pers dan perkembangan industri media saat ini.
Seluruh dunia mengalami masalah yang sama sejak teknologi mengambil peran lebih besar dalam keseharian.
“Pembaca media cetak kami juga menurun, tapi ada koran besar yang dapat bertahan dengan berbagai inovasi,” ujar Joris kepada RADARSEMARANG.COM.
Inovasi mengubah ukuran koran yang semula lebar menjadi seukuran tabloid dilakukan De Telegraaf. Dengan begitu dapat mempermudah pembaca untuk menikmati koran.
Joris juga melihat hal itu menyesuaikan karakter pembaca saat ini, yang cenderung suka menangkap beragam informasi dalam waktu singkat.
Sama seperti di Indonesia, media cetak telah beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Para pembaca juga dapat mengakses informasi secara online.
Namun, pembaca di Belanda sangat mengapresiasi karya jurnalistik. Mereka rela membayar langganan demi mendapat berita yang kredibel dan terpercaya.
“Di facebook dan media sosial, kita tidak bisa menyaring semua informasi. Makanya kita perlu berlangganan dengan media tertentu yang bisa diandalkan,” imbuhnya.
Ida merespons persoalan yang dihadapi media dan pekerjanya selama pandemi. Sebagian aktivitas liputan dilakukan secara daring. Namun masih menekankan pengamatan lapangan.
Kemudian Radar Semarang membangun optimisme melalui tagline Antusiasme Baru.
“Kalau di Radar Semarang, good news is good news,” tutur Ida kepada Joris.
Di masa pandemi, masyarakat membutuhkan dorongan semangat untuk bangkit. Oleh karenanya sebagai pelaku media, Radar Semarang memperkuat peran tersebut.
Koran ini menyajikan kisah pelaku UMKM yang mampu bertahan, dan perjuangan korban pandemi lainnya.
Lain dengan media nasional, media lokal cenderung memiliki kedekatan dengan pembaca di daerah. Di samping itu, lain dengan beberapa media yang mem-PHK pekerjanya, Radar Semarang justru merekrut pekerja baru. Koran ini mampu bertahan selama pandemi.
Menyoal kesetaraan gender, Joris berharap Indonesia dapat mengikuti progres negaranya. Termasuk dalam partisipasi perempuan di panggung politik, dunia kerja, hingga akademisi. (taf/zal)