RADARSEMARANG.COM, Kendal—Bupati Dico Mahtado Ganinduto, berusaha memipihkan melinjo dengan alat berbahan besi. Persis seperti yang dicontohkan Muzaroah sebelumnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Kendal itu, tak canggung berada di dapur kecil dan kotor. Di tengah piranti dapur yang telah usang dan gosong. Mengenakan batik lengan panjang bercorak biru putih, Dico berupaya membuat melinjo menjadi gepeng. Memukulnya berulangkali. Sayang hasilnya kurang sempurna.
“Ternyata susah ya bikin emping melinjo. Luar biasa Bu Muzaroah, memang hanya orang-orang tertentu nih yang bisa menjalaninya,” kata bupati menyudahi percobaannya membuat emping.
Kedatangan bupati untuk memberi bantuan biaya renovasi rumah Muzaroah yang kondisinya tidak layak huni. Bantuan sebesar Rp 15 juta berasal dari Baznas.
Meski bekerja sebagai buruh pembuat emping, tapi janda ini, berhasil mendidik dan menyekolahkan anaknya hingga sarjana. Bahkan kedua putrinya, Sayidatul Maslahah dan Nur Milati menjadi wisudawan terbaik di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Keberhasilan dan rasa kagum itulah yang menggugah bupati untuk blusukan dan bertemu dengan Muzaroah. Dico salut dengan perjuangan dan keberhasilan Muzaroah. Meski jadi orang tua tunggal tapi berhasil menjadikan anaknya sarjana dan lulusan terbaik. Bahkan Sayidatul Maslahah putri pertamanya kini sudah lulus S2.
“Semoga banyak orang tua yang terinspirasi dari beliau, tidak menyerah untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin, meskipun kondisinya sulit,” jelas bupati. (bud/zal)