RADARSEMARANG.COM, Bogor – Mental pemain tampaknya menjadi pekerjaan rumah serius bagi tim Satya Wacana Saint Salatiga (SWSS). Terlihat dari tiga game terakhir. Saat bertemu Indonesia Patriot, permainan the Saint (julukan SWSS) banyak dipuji. Meski kalah namun sempat unggul sepanjang pertandingan.
Sementara bertemu tim besar, Satria Muda Pertamina mental pemain terlihat down. Sempat unggul sebentar di pertengahan babak pertama, tim Salatiga tersalip hingga usai pertandingan.
Masalah muncul lagi saat bermain melawan Amartha Hangtuah pada Minggu (21/3/2021) sore. Sempat unggul 15 poin hingga pertengahan game, kuarter ketiga down. Pelatih Efri Meldi sampai emosi saat time out. “Kita baru unggul 15 poin dan belum menang. Ini masih kuarter ketiga,” tegas Efri kepada anak asuhnya. Maklum, the saint ganti tertinggal sampai 12 poin.
Suntikan semangat itu membuat para pemain tersentak dan kembali bersemangat. Agak tersendat. Terlebih SWSS sudah kehabisan jatah time out. Hingga peluang muncul di akhir kuarter keempat. Sampai Aldi Falentino dan Henry Lakay memaksakan perpanjangan waktu. Keduanya meraih nilai 68 sama. Tambahan waktu lima menit.
Drama tidak berhenti. Sempat unggul 6 poin, Hangtuah kembali menyamakan kedudukan. 81 sama. Perpanjangan kedua. Giliran Hangtuah yang memimpin. Kelly Purwanto menjadi pembeda. Kedatangannya bisa meredam agresivitas para pemain Satya. Berjarak lima poin di waktu kurang 30 detik. Namun Satya kembali mengejar hingga imbang kembali 97. Esempatan free throw di dua detik terakhir gagal dimanfaatkan David Nuban. Overtime ketiga. Skor tertinggi selama IBL 2021. Namun pertandingan belum usai. Saint kembali unggul. Akhirnya mengakhiri game dengan 104 – 99. (sas/zal)