RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pandemi Covid-19 masih menjadi momok bagi beberapa sektor bisnis. salah satunya bagi sektor bisnis biro perjalanan travel haji dan umrah. Ar-Bani Madinah Wisata– atau yang lebih dikenal dengan Arbani Tour and Travel Umrah menjadi salah satu travel bisnis yang terganggu dengan adanya pandemi korona.
Direktur Utama Arbani Tour & Travel Umrah Bayu Jalar Prayogo menuturkan, sejak korona menjadi pandemi secara global pada Maret lalu, 430 jamaah Ar-Bani ditunda keberangkatannya. Menyusul di April sekitar 200an jamaah dan Mei ada sekitar 100 jamaah “Jadi total itu kira-kira jamaah yang tertunda keberangkatannya akibat Covid ini sekitar 600 sampai 700an lebih,” jelas Bayu saat Ngobrol Asyik tentang Covid (Bonavid) yang digelar RADARSEMARANG.COM Kamis (10/12/2020).
Pada 1 November 2020 lalu, Pemerintah Arab Saudi membuka kembali kegiatan ibadah umrah. Tapi ini baru ujicoba. Arbani mengikuti proses ujicoba pada 8 November 2020.
Bayu mengungkapkan, dalam ujicoba ini masih banyak pembatasan aturan yang berkaitan dengan prosedur protokol kesehatan. Salah satunya batasan usia bagi jamaah yang diperbolehkan melaksanakan ibadah. Usia jamaah yang diperbolehkan yakni 18 sampai 50 tahun. Bayu menyayangkan pemberlakukan aturan ini sebab rata-rata jamaah dari Arbani berusia di atas usia 50 tahun. Jumlah penghuni kamar di penginapan juga dibatasi jadi separo biasanya.
Pembatasan lainnya adalah penggunaan aplikasi khusus melalui smartphone setiap hendak memasuki masjid. “Ini cukup menyusahkan bagi jamaah yang kurang memahami tentang teknologi,” jelasnya. Adanya pembatasan ini mengakibatkan biaya membengkak. Bila sebelumnya 1 kamar hotel bisa dihuni 4 orang, kini hanya bisa untuk 2 orang saja. “Untuk penambahan biaya sendiri bisa mencapai Rp 10 sampai 15 juta per orang,” ujar Bayu di kantornya yang berada di Jalan Pamularsih Semarang ini
Bila aktivitas haji dan umrah kembali dibuka oleh pemerintah Arab Saudi, Bayu mengimbau jamaah untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Bagi jamaah yang terindikasi positif Covid-19 akan langsung dikarantina di hotel tempat jamaah menginap. Pihak hotel telah menyediakan beberapa lantai bagi jamaah yang positif. “Ketika misalnya jamaah sekamar dan salah satunya dinyatakan positif, maka pihak hotel akan meminta untuk jamaah tersebut pindah kamar di lantai yang berbeda,” terang Bayu.
Bayu berharap pemerintah Indonesia stakeholder maupun pemerintah Arab Saudi agar tetap bisa menjalankan ibadah umrah di era kenormalan baru. Ia juga berharap pandemi Korona segera berakhir agar bisnis travel haji dan umrah kembali seperti semula. (mg18/ton/bas)