RADARSEMARANG.COM, Semarang – Rumah Sakit Umum Daerah Wongsonegoro (RSWN) masih memfokuskan anggaran 2021 untuk penanganan pasien Covid-19. Telah disiapkan anggaran belanja sebesar Rp 324 miliar.
Direktur RSWN Susi Herawati mengatakan, anggaran penanganan virus korona masih menjadi prioritas tahun depan. Pasalnya belum diketahui kapan bandai pandemi virus yang berasal dari Wuhan Tiongkok ini selesai.“Fokusnya masih penanganan virus korona, salah satunya pengadaan peralatan untuk virus ini,” katanya saat ditemui di gedung DPRD Kota Semarang Selasa (29/9/2020).
Susi menjelaskan, total rencana belanja RSUD Wongsonegoro sebesar Rp 324 miliar. Rinciannya, Rp 259 miliar dari hasil operasional RSUD dan Rp 65 miliar dari APBD Kota Semarang. “Masih mendapatkan dana dari APBD Kota Semarang untuk gaji dan tunjangan penghasilan pegawai, serta peralatan untuk virus korona,” bebernya.
Pihaknya juga akan melakukan penambahan ventilator. Saat ini, RSWN memiliki 12 ventilator yang digunakan untuk pasien Covid-19 dan 12 ventilator untuk pasien umum. “Pengadaan alat baru ini cadangan dan antisipasi jika ada kerusakan, sehingga pelayanan tidak terganggu,” jelasnya.
Selain itu dana APBD juga akan digunakan untuk pembelian alat pelindung diri (APD) dan sarpras lain berkaitan dengan penanganan pasien Covid-19. Selain itu juga berencana membeli alat anestesi dan CT scan. “Kami akan beli CT scan yang terbaru, karena CT scan yang lama sudah rusak,” ujarnya.
Meski jumlah pasien korona yang dirawat di RSWN mengalami penurunan, sarana dan prasarana tetap dipersiapkan dengan baik. Tujuannya untuk mengantisipasi lonjakan pasien baru ataupun datang pasien rujukan dari rumah sakit lain.“Ada 10 orang di ICU. Pasien lainnya dengan gejala sedang dan ringan dirawat di Arjuna 1, Arjuna 2, dan Yudistira,” katanya.
Susi menjelaskan, RSWN memiliki 127 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Sejak awal pandemi, RSWN merawat 883 pasien Covid-19. Sebanyak 80 persen dinyatakan sembuh dan 20 persen lainnya meninggal.“Kalau dulu kita dapat pasien yang kondisinya sudah kritis, sehingga banyak yang meninggal. Total sampai kemarin ada 182 pasien yang meninggal,” pungkasnya.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo menjelaskan, pelayanan RSWN untuk menangani pasien korona harus dipersiapkan dengan baik. Salah satunya tetap menyiagakan ruang isolasi. “Saat ini memang landai, namun harus dipersiapkan dengan baik,” tuturnya. (den/zal/bas)