RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemerintah terus mempercepat realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Secara nasional, dianggarkan dana sebesar Rp 695,2 triliun untuk berbagai bidang. Hingga Agustus, telah terealisasi sebesar Rp 237 triliun atau 34,1 persen.
“Untuk sektor kesehatan sebesar Rp 15,89 triliun, perlindungan sosial Rp 119 triliun, insentif usaha Rp 19,70 triliun, dan UMKM 58,68 triliun,” kata Ketua Komisi XI DPR RI, Dito Ganinduto saat berkunjung ke Semarang Jumat (18/9/2020)
Komisi XI berharap, penyerapan PEN dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan. Sehingga bisa mengangkat kembali dunia usaha dan UMKM di tengah pandemi Covid-19. Dikatakannya, per 31 Juli lalu, Himpunan Bank Negara (Himbara) telah menyalurkan KUR sebesar Rp 154,4 triliun untuk 2,6 juta debitur. “Jumlah tersebut baru mencapai 81 persen dari target penyaluran KUR sebesar Rp 190 triliun,” imbuhnya.
Data Komisi XI RI, Bank Rakyat Indonesia telah menyalurkan Rp 107 triliun. Besaran itu untuk 2,30 juta nasabah. Bank Mandiri menyalurkan Rp 32,62 triliun pada 109 ribu nasabah. Bank Negara Indonesia menyalurkan Rp 14,4 triliun bagi 117 ribu nasabah. Serta Bank Tabungan Negara menyalurkan Rp 140 miliar untuk 201 ribu nasabah. “Dengan dukungan usaha melalui subsidi bunga (UMKM), telah mencatatkan Rp 34,15 triliun untuk 60,6 juta rekening yang telah menerima bantuan. Itu yang telah dilakukan kami selama sembilan bulan, dengan bunga sebesar 6 persen,” bebernya.
Lebih jauh, pada 14 September 2020 lalu, di Jawa Tengah telah disalurkan tambahan subsidi KUR. Senilai lebih dari Rp 24 miliar kepada lebih dari 1 juta debitur. Jawa Tengah menempati urutan pertama secara nasional dalam penyaluran PEN.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso menambahkan kunjungan Dewan Perwakilan Rakyat ke Jawa Tengah adalah hal yang dinanti. Terutama perihal koordinasi dan monitoring pelaksanaan kebijakan stimulus yang menyasar tiap daerah agar kebijakan pusat dan daerah sama. “Ini untuk mendukung ketahanan sektor usaha dan juga untuk mendukung percepatan ekonomi. Salah satunya penempatan dana di perbankan, Himbara, BPD, penerapan subsidi, suku bunga dan penjaminn kredit.” katanya. (avi/mg1/mg3/mg5/ton/bas)