RADARSEMARANG.COM DEMAK-Isu penculikan terhadap anak dibawah umur di Demak sempat menggegerkan warga. Hal ini mengemuka dalam rapat koordinasi mensikapi isu yang telah menyebar di media sosial (medsos) tersebut. Rakor yang bertempat di SDN 1 Karangmlati, Desa Karangmlati, Kecamatan Demak Kota tersebut dihadiri Kanit Reskrim Polsek Demak Kota Ipda Nur Kh olis, Kanit IK Polsek Demak Kota Bripka Ali Suudi, Guru Mapel PAI SDN 1 Karangmlati Untung Ali Romdhon, dan Alfin, seorang siswa yang sempat dikabarkan menjadi korban percobaan penculikan.
Dalam rakor tersebut terungkap, bahwa kabar atau isu penculikan itu bermula ketika pada Senin (13/1) lalu sekitar pukul 17.00, korban bermain bola dilapangan SDN 1 Karangmlati. Dalam perkembangannya, diduga telah terjadi penyekapan oleh orang tak dikenal. Pelaku diduga satu orang yang dalam aksinya mengenakan penutup muka serta diinformasikan membawa karung. Sedangkan, teman pelaku berada diatas sepeda motor. Saat bermain bola, korban (Alfin) bermain dengan teman temannya yang lain. Yaitu, dengan Ahmad Ridlo, Satrio Dwi Cahyo, Faiz dan Anas.
Saat Faiz dan Anas pulang dari lokasi lapangan SD, bola yang digunakan untuk bermain kebetulan ditendang dan melambung mengarah kearah belakang gedung SD. Bola selanjutnya diambil oleh Alfin. Saat itulah, tiba tiba Alfin dihadang orang tidak dikenal. Pelaku bertopeng muncul dari pagar gedung bagian belakang lalu berupaya menyekap Alfin. Korban berusaha berontak serta berhasil menggigit tangan pelaku hingga terlepas. Kemudian, korban bersama dua temannya yang lain melempari pelaku dengan batu hingga mengenai muka pelaku. Alfin dan temannya lalu berlari menuju pintu gerbang dan menutupnya. Mereka kemudian pulang ke rumah masing masing serta melaporkan kejadian itu ke orang tuanya. Orang tua Alfin kemudian melaporkan ke penjaga sekolah. Adapun, ciri ciri pelaku tinggi sekitar 167 cm, memakai penutup muka, rambut disemir putih, dan memakai kaos hitam. Pelaku tidak dikenali korban.
Kepala SDN 1 Karangmlati, Titik Suparyati menerangkan, penculik diperkirakan dalan aksinya memakai sepeda motor. Sebab, saat pelaku melarikan diri terdapat suara motor. “ Penculik berjumlah 2 orang. Yang satu standy diluar (diatas motor). Yang satu lagi masuk ke sekolah (lapangan),”ujarnya. Menurut Titik, tembok pembatas sekolah bagian belakang diakui tidak terlalu tinggi. Karena itu, seseorang dapat dengan mudah melompatinya. “Kedepan kami akan meninggikan tembok bagian belakang tersebut,”katanya. Terkait dengan kejadian itu, pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi. Sebab, kejadian itu sempat viral dimesos. “Kita menghimbau anak anak tidak bermain terlalu sore. Sebab, waktu sore rawan kejahatan. Dan, kami imbau untuk orang tua agar mengawasi anak anaknya saat bermain,”kata Titik.
Dalam rakor tersebut, agar setiap sekolah memasang CCTV. Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi adanya hal serupa maupun kejadian yang lain. Keputusan lainnya, supaya meredam situasi disekolah maupun di masyarakat agar siswa tidak panic sehingga bisa mengganggu belajar mengajar. Terkait kasus tersebut, pihak kepolisian akan tetap melakukan lidik dan pemantauan terhadap orang orang yang dianggap mencurigakan.
Kepala Kesbangpolinmas Pemkab Demak, Agus Herawan mengatakan, pihaknya berharap para guru disetiap sekolah agar bisa menyampaikan ke siswanya supaya kalau bermain harus ada temannya. “Kalau bermain ada temannya dan jangan jauh jauh atau ditempat yang sepi,”ujarnya. Kapolres Demak AKBP R Fidelis Timoranto melalui Kabagops Kompol Sonhaji mengatakan, kejadian tersebut baru sebatas percobaan penculikan. “Baru percobaan,”ujarnya. Dia menambahkan, agar para orang tua yang anaknya sekolah di PAUD, TK, SD hingga SMA selalu dalam pengawasan termasuk saat bermain. (hib)