RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Jumlah angkutan umum yang masuk ke Jawa Tengah selama arus mudik libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) diprediksi mengalami kenaikan. Diperkirakan jumlah penumpang mencapai dua juta orang. Di sisi lain, Polda Jawa Tengah telah mempersiapkan personil untuk pengamanan gereja dalam menyambut hari Natal dan malam pergantian Tahun Baru 2020. Jumlah personil kepolisian yang disiapkan mencapai 22 ribu anggota dari berbagai unsur.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat memprediksi untuk angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) mengalami kenaikan sebesar 5 persen. Pun dengan angkutan antar kota dalam provinsi, diprediksi juga mengalami kenaikan sebesar 2 persen. Termasuk moda transportasi kereta api dan angkutan kapal, diperkirakan juga mengalami kenaikan masing-masing 10 dan 4 persen. Hanya pesawat yang diprediksi mengalami penurunan sebesar 7 persen. Sebab, beberapa maskapai penerbangan tidak dapat izin beroperasi karena kelayakan.
”Perkiraan kami jumlah penumpang yang naik angkutan umum ke Jawa Tengah saat libur Nataru mencapai 2.072.604 orang,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM, Rabu (18/2).
Dikatakan, berdasar simulasi terkait angkutan Lebaran dan Natal tahun lalu, akan ada 399.362 kendaraan pribadi atau sekitar 1,8 juta orang masuk ke Jawa Tengah. Dari situasi tersebut, ia katakan, baik angkutan bus maupun kendaraan pribadi yang masuk ke Jawa Tengah melalui jalur Pantura sebanyak 424.374 unit kendaraan. Sekitar 70 persen atau 243.445 kendaraan pemudik akan memilih lewat jalan tol. ”Sisanya akan menggunakan jalan nasional,” bebernya.
Untuk mengantisipasi kemacetan, pemerintah provinsi juga akan memberlakukan pembatasan operasional angkutan barang bersumbu tiga atau lebih, truk gandeng, dan angkutan bahan galian. Pembatasan dilakukan dua tahap, yakni saat perayaan Natal 2019 mulai tanggal 20-21 Desember dan Tahun Baru 2020 mulai 31 Desember 2019 sampai 1 Januari 2020 pukul 24.00.
”Pembatasan operasional akan kami berlakukan di ruas jalan tol Semarang-Solo, ruas jalan nasional Jogja-Magelang-Bawen, Jogja-Klaten-Solo dan ruas jalan Tegal-Purwokerto,” jelasnya.
Semenetara itu, dari sisi infrastruktur, Jawa Tengah siap menyambut pemudik nataru. Semua jalan, baik jalan tol, jalan nasional, jalan provinsi hingga jalur alternatif dipastikan dalam kondisi baik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jawa Tengah Hanung Triyono mengatakan, jalur alternatif juga telah diperbaiki dan dapat digunakan untuk pengalihan arus apabila terjadi penumpukan kendaraan.
”Jalur alternatif Pejagan-Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Semarang semuanya sudah disiapkan. Jalur lain seperti Grobogan dan lainnya juga sudah siap dan dalam kondisi baik,” ujarnya.
Menghadapi libur Natal dan Tahun Baru, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyiapkan empat fokus kerja untuk memberi keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat. Yakni, soal titik rawan bencana, macet, rescue, dan aduan masyarakat.
Mengenai titik rawan bencana, Pemprov Jateng telah melakukan pemetaan, khususnya di daerah rawan longsor. Yakni, Dieng, Banjarnegara; Baturraden, Banyumas; Bandungan, Kabupaten Semarang, dan Tawangmangu, Karanganyar. ”Karena ini sudah masuk musim hujan. Peta rawan longsor kita ditempelkan dan disiarkan melalui seluruh media yang ada, termasuk medsos,” kata Ganjar.
Selanjutnya, pemetaan titik kemacetan. Ada tiga potensi titik potensi macet, yaitu u-turn, pasar tumpah dan SPBU. ”Tiga ini selalu jadi perhatian kita,” ujarnya.
Lebih lanjut pemprov juga menyiapkan rescue quick respon. Terdiri atas mobil dan motor ambulans. Dalam hal ini, gubernur berharap partisipasi masyarakat untuk aktif melaporkan ketika terjadi bencana, kemacetan maupun kecelakaan. ”Tentu ada aplikasi-aplikasi yang kita pakai agar masyarakat bisa melapor dengan cepat. Insya’Allah semuanya berjalan,” katanya.
Sementara itu, Polda Jawa Tengah telah mempersiapkan personil untuk pengamanan gereja menyambut Natal dan malam pergantian Tahun Baru 2020. Jumlah personil kepolisian yang disiapkan mencapai 22 ribu anggota dari berbagai unsur.
Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, telah melaksanakan kegiatan silaturahmi dengan para pimpinan gereja di seluruh Jawa Tengah. Tujuan kegiatan ini untuk tatap muka dan saling berbagi informasi. Selain itu juga berpesan menitipkan bagi anggota Polri yang kristiani untuk diajak bersama bersuka-cita dengan seluruh umat kristiani di Jawa Tengah dalam merayakan Natal 2019.
“Kami juga ingin melaporkan kepada para pimpinan gereja tentang rencana pengamanan Natal 2019 dan pengamanan Tahun Baru 2020 yang dibingkai dalam Operasi Lilin 2019. Insya’Allah kegiatan ini akan dilaksanakan 23 Desember 2019 sampai dengan 1 Januari 2020,” ungkapnya usai melakukan pertemuan dengan pimpinan gereja di Gedung Borobudur, Kompleks Mapolda Jateng, Rabu (18/12).
“Personil Polda Jateng memiliki 32 ribu anggota. Sebanyak 2/3 anggota akan diikutsertakan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru. Jadi, sekitar 22 ribu personil Polda Jateng akan diterjunkan, ditambah 8 ribu personil TNI. Total hampir 30 ribu personil TNI dan Polri ditambah dengan instansi dukungan,” bebernya.
Rycko menyebutkan, di seluruh Jateng terdapat 8 ribuan gereja. Nantinya akan ada gereja yang menjadi prioritas dalam pengamanan menyambut perayaan malam natal. Namun pihaknya enggan membeberkan jumlah gereja yang menjadi prioritas tersebut.
“Ini ada beberapa gereja yang menjadi prioritas kami. Itu sebabnya, kami sampaikan kepada pimpinan gereja dengan penerapan maximum security,” tegasnya.
Tak hanya menerjunkan anggota, lanjut kapolda, pengamanan lain yang telah dipersiapkan adalah pemasangan kamera CCTV di gereja-gereja di Jawa Tengah. Meskipun dari pengecekan pada gereja-gereja sekarang ini telah terpasang CCTV, pihaknya juga akan memasang CCTV tambahan.
“Pemasangan CCTV di gereja menjadi prioritas. Itu polda yang memasang, kecuali kalau gereja sudah punya. Laporan tadi malam, ada gereja-gereja prioritas sudah memiliki CCTV, tapi tetap kita tambah. Kita ingin meng-cover juga wilayah luarnya,” bebernya.
Rycko menambahkan, secara khusus Polda Jateng telah melaksanakan operasi mandiri kewilayahan, yakni dalam bentuk kegiatan rutin yang ditingkatkan selama 14 hari. Kegiatan tersebut dimulai sejak 10 Desember 2019 lalu dan berakhir pada 23 Desember 2019 mendatang.
“Ada lima kegiatan yang dilakukan oleh Polda Jateng yang kami laporkan kepada para pimpinan gereja untuk kita sama-sama melakukan kerja sama saling melengkapi dan melakukan evaluasi. Yang pertama adalah melaksanakan kegiatan pengecekan personil maupun petugas pengamanan yang ada di masing-masing gereja,” jelasnya.
Kedua, lanjut Rycko, adalah melakukan kegiatan pengecekan sarana pengaman yang sudah dimiliki gereja. Ketiga, pihaknya memberikan dukungan kepada petugas keamanan dari TNI-Polri terkait pengamanan Natal dan menyambut Tahun Baru 2020 mendatang.
“Hasil koordinasi kami, Kapolda Jateng dengan Pangdam IV/Diponegoro, kita akan mengisi seluruh gereja dengan anggota Polri dan TNI hingga pelaksanaan operasi lilin tanggal 23 Desember 2019 nanti,” katanya.
Keempat, Rycko berkeinginan untuk memastikan petugas keamanan yang dimiliki oleh masing masing gereja dalam cara bertindak melakukan pengamanan. “Baik pengamanan untuk ring satu di dalam, ring dua di luar maupun ring tiga yang berada di luar sekitar pagar,” bebernya.
Kelima, pihaknya melakukan pengecekan untuk memastikan sarana pendukung kegiatan seperti halnya ketersediaan listrik, BBM, termasuk masalah kesehatan dan petugas kebencanaan terkait untuk mendukung operasi lilin nanti.
“Itu yang kami lakukan. Kami menugaskan kepada para perwira menengah di polda menjadi tim asistensi dan tim supervisi wilayah untuk mengecek. Kami harapkan tanggal 23 Desember 2019 ketika operasi lilin, semuanya sudah siap,” tegasnya.
Nantinya, lanjut dia, pihak kepolisian juga didukung pengamanan dari Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Banser.
Meski wilayah Jawa Tengah menjadi prioritas pengamanan Natal dan Tahun Baru, Rycko menegaskan semua wilayah menjadi perhatian oleh kepolisian. “Semua wilayah menjadi prioritas kami sekarang,” tandasnya. (mha/sga/aro)