30.9 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Target Lebih dari 32 Emas

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Tengah telah mempersiapkan 700 atlet untuk 47 cabang olahraga yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020. Saat ini, mereka dipersiapkan mengikuti babak kualifikasi dan sudah menjalani pemusatan latihan.

”Untuk menghadapi pra-PON dan PON, yang dibina KONI ada 700an. Tapi dalam praktik, beberapa cabor dari kota yang mereka miliki masing-masing masih melibatkan atlet lain lagi,” ujar Wakil Ketua II KONI Jawa Tengah Sudarsono.

Pada PON 2020, KONI Jawa Tengah menargetkan bisa memperoleh lebih banyak emas dari gelaran sebelumnya. Pada PON XIX 2016 di Jawa Barat, provinsi Jawa Tengah berhasil mengumpulkan 32 emas dan menduduki perigkat empat. Saat itu, peringkat pertama diduduki tuan rumah dengan 217 medali emas, disusul Jawa Timur dengan 132 emas dan DKI Jakarta dengan capaian emas yang sama. Hanya selisih pada medali perak.

”Kami ingin prestasi Jawa Tengah lebih dari sebelumnya. Dalam hal ini, target kami bisa tampil lebih baik,” ujarnya.

Memang, ada beberapa cabang olahraga unggulan Jawa Tengah yang diprediksikan mampu mendulang emas pada gelaran PON XX nanti. Ia berharap, cabang unggulan ini tetap dimainkan dalam gelaran nanti. Sebab, muncul isu penghapusan sejumlah cabang olahraga, yang di dalamnya terdapat cabang olahraga unggulan dari Jawa Tengah.

”Harapan kita wacana pengurangan cabang olahraga, yang menjadi unggulan di Jawa Tengah tetap dipertahankan.”

Ia juga meminta cabor-cabor tetap fokus melaksanakan pemusatan latihan yang telah berjalan. Namun demikian, Sudarsono optimistis dapat melampaui capaian emas PON XIX melihat prestasi atlet Jawa Tengah pada pra PON menunjukkan tren positif. Seperti, ia contohkan, hoki indoor tim putri yang berhasil meraih medali emas. ”Itu sejarah. Itu di kejurnas juara menjadi sejarah dan luar biasa,” kata dia. Masih ada beberapa cabang olahraga lainnya yang bisa diharapkan.

Dalam persiapan PON XX Papua tahun 2020, dukungan pemerintah dirasa luar biasa. Tahun 2019 ini dana dari pemerintah yang sebelumnya melekat di Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata dialihkan dalam bentuk hibah kepada KONI Jawa Tengah. Jumlahnya mendekati Rp 80 miliar. Dana ini digunakan untuk kebutuhan peralatan dan juga latihan para atlet. ”Bicara kurang, tentu kurang. Tapi itu angka yang sangat besar untuk Jawa Tengah. Kita gunakan semaksimal mungkin,” imbuhnya.

Sementara itu Kuncoro Dwi Wibowo dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata mengatakan, kesiapan KONI Jateng dan cabang olahraga yang dipertandingkan sudah sangat bagus. Baik dalam pelatda, try out, dan yang lainnya. ”Sudah ada beberapa cabor yang dikirimkan dan ada beberapa yang masih TC,” ujarnya.

Pemerintah menginginkan ada peningkatan prestasi yang signifikan dibanding pelaksanaan tahun sebelumnya. Diharapkan, untuk pra PON ini KONI lebih selektif dalam mengirimkan atlet yang ikut bertanding di Papua nanti. ”Sehingga kemungkinan mendapat medali tinggi. Pertimbangannya untuk efisiensi anggaran,” ujarnya.

Terkait mekanisme dana dari pemerintah yang tahun ini diberikan dalam bentuk hibah, pihaknya menilai penggunaannya menjadi lebih luwes. Akan tetapi tetap di dalam koridor pertanggungjawaban penggunaan dana. ”Keluwesannya itu, ada beberapa anggaran yang tidak dapat digunakan, dan ada kebutuhan yang harus dilengkapi. Itu bisa digunakan selama ada izin,” kata dia.

Ada beberapa cabang olahraga yang selama ini menjadi unggulan di Jawa Tengah. Diantaranya ada atletik, taekwondo, pencak silat yang diharapkan bisa menambah pundi emas bagi Jawa Tengah. Kemudian sepatu roda, renang yang diprediksikan mampu memberikan dua atau tiga emas serta paralayang. ”Tapi kebetulan ada beberapa cabor yang menurut isu akan dicoret. Tapi masih isu dan masih menungu keputusan pemerintha pusat,” kata dia. (sga/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya