27 C
Semarang
Thursday, 19 December 2024

Program Satu OPD Satu Desa Binaan Disambut Antusias Warga 

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PURWOREJO – Program Satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Satu Desa Binaan yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai digeber. Program yang ditujukan sebagai percepatan mengentaskan kemiskinan tersebut disambut antusias oleh masyarakat.

Warga Desa Tlogoguwo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo misalnya, mereka bahagia desanya menjadi desa binaan Biro Umum Setda Provinsi Jawa Tengah.
Dengan adanya program itu, maka berbagai persoalan warga baik kemiskinan, rumah tidak layak huni, jambanisasi, listrik dan kesehatan serta pembinaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dapat terselesaikan.

“Alhamdulillah, senang rasanya rumah saya mau diperbaiki dan mau dibangunkan jamban. Selama ini tidak punya jamban. Kalau buang air besar ya di sungai. Rumah juga sudah reyot, mau ambruk,” kata Ngatinem,60, salah satu warga Tlogoguwo saat mengikuti kunjungungan Biro Umum Setda Jateng di balai desa setempat Sabtu (10/8).
Ngatinem mengatakan, selama ini ia bersama suami tinggal di rumah peninggalan orang tua yang sangat sederhana itu. Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk makan sehari-hari saja susah.

Menurut Kepala Desa Tlogoguwo Mujoko, masih banyak masyarakat yang belum memiliki jamban, listrik dan rumah layak huni. Desa tersebut dihuni 1.000 kepala keluarga dan 3.500 jiwa.

Ia juga berterimakasih kepada Gubernur Ganjar Pranowo yang telah menginisiasi program Satu OPD Satu Desa Binaan. Ia berharap, dengan program itu maka akan banyak desa di Jateng yang semakin maju.

Di sisi lain, Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jateng Edy Supriyatna mengatakan program Satu OPD Satu Desa Binaan merupakan arahan Gubernur Ganjar Pranowo untuk mengentaskan kemiskinan.

Pihaknya juga menggandeng sejumlah SKPD terkait dibantu jajaran TNI untuk melaksanakan program pendampingan. Dalam bulan ini, program-program itu akan dikerjakan dan ditargetkan rampung dalam waktu singkat.

“Bulan ini kami akan bangun 10 unit jamban sehat dan dua rumah tidak layak huni. Nanti akan kami lanjutkan dengan pembangunan jamban sebanyak 10 unit tiap bulan hingga 2019, targetnya sampai akhir tahun ada 50 jamban yang dibangun,” tambahnya.
Terkait pembangunan rumah, pada tahun ini lanjut Edy juga sudah teragenda pembangunan enam RTLH. Semuanya dibangun menggunakan dana desa dan bantuan Disperakim.”Kami targetkan pada 2020 program jambanisasi sudah selesai, dan untuk program lain juga ditargetkan secepatnya rampung,” ucapnya.

Pada kesempatan itu juga di serahkan bantuan berupa paket sembako dari gubernur untuk masyarakat. (*/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya