27 C
Semarang
Saturday, 21 December 2024

Tim Pengabdian Unnes Berikan Pelatihan SFGC Bagi Guru BK SMK

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Tim Pengabdian Program Studi (Prodi) BK FIPP Universitas Negeri Semarang (Unnes) memberikan pelatihan Solution-Focused Group Counseling (SFGC) kepada para guru Bimbingan Konseling (BK) yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kota Semarang. Pelatihan ini sebagai upaya peningkatan karakter welas asih siswa.

Kegiatan pengabdian ini diketuai oleh Mulawarman S.Pd M.Pd Ph.D beranggotakan Prof Dr DYP Sugiharto M.Pd Kons, Eni Rindi Antika M.Pd, Abdul Kholiq M.Pd, Pradipta Christy Pratiwi M.Psi, Thrisia Febrianti M.Pd, Galuh Nadhita, dan Alvia Ainil Lathifah.

Tim Pengabdian Prodi BK FIPP Unnes memberikan pelatihan SFGC kepada para guru BK di SMK Negeri 6 Kota Semarang selama dua hari (26-27/7). (ISTIMEWA)
Tim Pengabdian Prodi BK FIPP Unnes memberikan pelatihan SFGC kepada para guru BK di SMK Negeri 6 Kota Semarang selama dua hari (26-27/7). (ISTIMEWA)

Kegiatan yang berlangsung di SMK Negeri 6 Kota Semarang ini diikuti oleh 40 guru BK SMK selama dua hari (26-27 Juli 2023). Kegiatan pengabdian dibuka oleh Kepala SMK 6 Semarang Dra Almiati M.Si, dan Ketua MGBK Hindun Sri Rahmawati M.Pd.

Selama pelatihan, Mulawarman Ph.D menyampaikan, pendekatan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) dalam konseling kelompok bukan hanya berorientasi pada cepatnya proses konseling. Melainkan bagaimana kecepatan konselor dalam menyusun tujuan spesifik, screening, dan mampu memiliki batasan waktu yang telah disepakati.

“Konseling kelompok pemimpin kelompok (guru BK) harus memiliki kepercayaan bahwa anggota kelompok (siswa) berdaya dalam menemukan soluasi dari setiap masalah yang dihadapi,” katanya.

Kegiatan pelatihan ini juga membekali guru BK dengan materi generasi strawberry dan problematikanya. Sebab siswa sebagai generasi strawberry dengan segala kompleksitasnya memerlukan sikap untuk dapat mengasihi dirinya dan terkoneksi dengan orang lain.

Ketika siswa mengasihi dirinya sendiri, mereka akan menyadari bahwa penderitaan merupakan sesuatu yang perlu diatasi bukan untuk dihindari.

Selain itu, tantangan guru BK dan keterampilan pemimpin kelompok serta praktik SFGC juga dilakukan selama pelatihan.

Pada sesi praktik, Abdul Kholiq M.Pd menyimpulkan, pemimpin kelompok dalam mengidentifikasi permasalahan sudah cukup baik serta penentuan tujuan dan solusi juga baik. Hal ini meningkatkan antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan SFGC ini.

“Harapannya, setelah mengikuti pelatihan ini konselor dapat mempertajam kompetensi profesioal sebagai upaya peningkatan karakter welas asih siswa SMK,” katanya. (bis/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya