RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang sekolah dasar sudah selesai sejak 20 Juni lalu. Namun, permasalahan klasik tahunan masih kerap muncul.
Sebaran para pendaftar di setiap sekolah tidak merata. Sejumlah sekolah gemuk pendaftar. Tapi ada SD yang kekurangan murid atau tidak memenuhi jumlah rombongan belajar (rombel).
Ketua Panitia PPDB SD Negeri Petompon 03 Siti Nurjanah mengungkapkan, rendahnya tingkat pendaftar di sekolahnya disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, populasi usia produktif di lingkungan sekitar sekolah sangat rendah. Kedua, aksesibilitas sekolah kurang dijangkau oleh masyarakat. Ketiga, tidak menjadi sekolah pilihan utama.
“Bukan karena tidak laku atau sekolahnya kurang bagus. Memang di sini jumlah sekolah banyak namun usia anak sekolah dasar sangat sedikit,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM saat ditemui di kantornya Senin (26/6).
Ia menjelaskan, kuota SD Negeri Petompon 03 hanya satu rombel atau 28 siswa. Per Senin kemarin, jumlah pendaftar online hanya tujuh orang dan 15 calon peserta didik (CPD) lainnya datang langsung ke sekolah.
“Jadi masih kurang enam siswa lagi. Kalau merujuk data di pendaftaran online memang sedikit tapi itu bukan yang sebenarnya karena ada juga yang daftar langsung ke sekolah,” tandasnya.
Sementara itu rendahnya pendaftar lantaran mayoritas siswa sudah tertampung di SD Negeri Petompon 01 dan 02 yang membuka dua dan tiga rombel. Selain aksesnya mudah, orang tua CPD juga kurang mengenal SD Negeri Petompon 03 karena lokasinya agak menjorok ke dalam dari jalan raya.
“Bahkan ada yang terkejut kalau masih ada SD Negeri Petompon 03. Sebab, segalanya juga sudah mapan di SD 01 dan 02,” jelas Siti.
Sementara itu di SD Negeri Karangkidul baru ada enam pendaftar. Padahal kuota yang disediakan satu rombel atau 28 siswa. Setiap tahunnya tak lebih dari sepuluh pendaftar. Mayoritas anak-anak di sekitar sekolah lebih memilih sekolah swasta favorit.
“Kaget saja padahal sekolah negeri sudah disubsidi. Nanti akan dibuka pendaftaran offline hingga jelang masuk sekolah pertama 17 Juli mendatang,” jelas Staf TU SD Negeri Karangkidul Eko Subeno.
Kondisi berbeda di SDN Kuningan 01 dan SDN Kuningan 02. Kuota kedua sekolah di Kecamatan Semarang Utara ini bisa terpenuhi.
Kepala SD Kuningan 02 Semarang Yetty Sari Hastuti menjelaskan, ada 28 siswa yang diterima tahun ini. Namun, ada yang mengundurkan diri karena ibunya bekerja di Mangkang, ayahnya bekerja di Boja. “Inginnya ibunya, (siswa) dekat dengan orang tuanya,” jelasnya. Dalam PPDB 2023, ada 31 pendaftar di SDN Kuningan 02.
Sedangkan SDN Kuningan 01 Semarang membuka 3 rombel dengan jumlah kuota 84 siswa. Jumlah pendaftar ada 90 anak, sehingga ada yang tidak diterima.