RADARSEMARANG.COM, Apakah mungkin bagi seorang yang sudah memasuki masa lansia menempuh pendidikan jenjang S1, S2, bahkan S3? Sepertinya itu tidak mungkin. Akan tetapi, Yayasan Indonesia Ramah Lansia sudah mempelopori pembukaan sekolah untuk Lansia di Indonesia, dan ini sudah diterapkan di beberapa daerah termasuk di wilayah Kabupaten Temanggung, tepatnya di Desa Traji, Kecamatan Parakan, dan di Desa Butuh, Kecamatan Temanggung.
Tidak bisa dihindari, ketika seseorang sudah memasuki masa lansia akan mengalami beberapa penurunan fungsi sistem tubuh, karena sel-sel tubuh akan mengalami degenerasi. Hal ini yang biasanya membuat lansia banyak menderita penyakit degenatif seperti penyakit sendi, hipertensi, diabetes melitus dan lain-lain.
Di sisi lain adanya penurunan fungsi tubuh membuat lansia tidak bisa melaksanakan tugas seperti ketika ada dimasa produktif. Selain itu, memasuki masa pensiun membuat kegiatan lansia menjadi semakin menurun yang dapat meningkatkan stres dan depresi pada lansia. Karena alasan inilah dibuat sekolah lansia yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia.
Sekolah lansia merupakan salah satu upaya pendidikan yang diperuntukkan bagi lanjut usia. Sekolah Lansia merupakan upaya pemberian informasi, pelatihan, dan permainan edukatif tentang kesehatan, keagamaan, sosial budaya, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil survei sebelum dilakukan sekola lansia oleh Yayasan Indonesia Ramah Lansia, didapatkan data bahwa sebagian besar lansia memiliki masalah kesehatan persendian, penyakit degeneratif, pengembangan usaha terbatas, penurunan daya ingat, merasa kesepian dan berada pada lingkungan yang belum tertata secara maksimal.
Kondisi demikian membutuhkan intervensi tujuh dimensi lansia tangguh (spiritual, emosional, fisik, intelektual, sosial, vokasional-profesional dan lingkungan) agar kualitas hidup dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan sekolah lansia.
Sekolah lansia dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia terhadap Kesehatan, meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas lansia, serta meningkatkan kemandirian lansia dalam berbagai aspek kehidupan.
Lansia yang mengikuti kelas ini dimulai dari usia lansia (di atas 60 tahun) dan juga pra lansia (45-59 tahun). Beberapa metode dipakai dalam mengajar di Sekolah Lansia ini, seperti ceramah, diskusi, demonstrasi, dan juga praktik.
Sekolah lansia ideal untuk diikuti oleh 25-30 peserta dan dilaksanakan setiap dua minggu sekali. Durasi setiap pertemuan adalah satu jam yang terdiri atas 45 menit, berisi materi pembelajaran (teori, praktik, diskusi) dan 15 menit untuk pembukaan dan penutupan serta ice breaking. Kurikulum sekolah lansia terdiri atas Kelas Dasar/Strata 1 (S1), Kelas Menengah/Strata 2(S2), dan Kelas Lanjut/Strata 3 (S3).
Tahap dasar terdiri atas 10 pertemuan yang mencakup materi tentang konsep penuaan dan motivasi lansia, penyakit pada lansia dan pencegahannya (Diebetes Melitus, Hipertensi, Stroke), terapi spiritual, gangguan psikologis pada lansia, sistem penuaan pada tulang dan sendi, gangguan kognitif, gizi serta olahraga pada lansia.
Tahap menengah terdiri atas delapan pertemuan yang membahas tentang terapi acupressure dan massage pada lansia, penyakit paru-paru, gangguan psikologis, penanggulangan bencana, dan enterpreunership.Tahap kelas lanjut meliputi empat pertemuan yang berisi kegiatan praktik untuk pengukuran ADL, olah raga, tour ke panti wreda, dan praktik lansia ke sekolah/kampus.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dalam sekolah lansia terbukti meningkatkan kualitas hidup lansia. Dengan adanya sekolah lansia mampu mendorong lansia dalam upaya memelihara kesehatan, melakukan kegiatan olah raga, melakukan kegiatan sehari-hari dan kegiatan keagamaan yang dapat menghindarkan lansia dari depresi.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap kemandirian lansia dalam menerapkan pola hidup sehat, sehingga dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan lansia, serta mencapai tujuan dari sekolah lansia, yaitu lansia yang sehat, kuat, aktif, produktif dan bahagia. Untuk itu mari kita dukung kegiatan sekolah bagi kaum lansia ini untuk membantu meningkatkan kesejahteraan bagi kaum lansia. (*/aro)
Dosen STIKES Ngesti Waluyo, Parakan, Temanggung