RADARSEMARANG.COM, Batang – Harga kopi di Kabupaten Batang, meroket. Sejak itu, pencurian buah kopi marak terjadi di Desa Surjo, Kecamatan Bawang. Tidak hanya mencuri buah kopi yang matang, buah kopi yang masih hijau juga menjadi incaran.
“Sudah ada beberapa kebun petani yang biji kopinya dicuri masih di pohon. Bahkan mereka mencuri biji kopi yang masih hijau,” ujar Rokhim, petani kopi di Desa Surjo, Senin (12/6).
Ia menjelaskan, aksi pencurian marak karena harganya melambung tinggi. Kopi jenis red cherry asalan robusta dari Rp 6.000 menjadi Rp 8.500 sampai Rp 8.700 per kilogramnya. Sementara harga red cherry kopi arabika sudah tembus Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu. Sebelumnya harga berada di Rp 8.000 per kilogramnya.
Karena marak pencurian, akhirnya para petani menjaga kebunnya selama 24 jam. Mereka melakukannya secara bergantian, agar buah kopinya tidak dicuri. Rokhim pun mengatakan aksi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Baru tahun ini saja.
“Kami memprediksi, yang melakukan pencurian ini pasti mengetahui tentang kopi, tidak bakalan orang awam biasa. Karena dari aksinya, mereka tahu yang dicuri hanya buah kopi yang sudah siap panen,” terangnya.
Pihaknya berharap ada bantuan dari aparat keamanan. Mereka kewalahan karena hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. (yan/zal)