RADARSEMARANG.COM, Sudah jatuh tertimpa tangga. Peribahasa ini tepat menggambarkan nasib John Dori. Ketika usahanya bangkrut, utang menumpuk. Rumah tangganya juga ikut ambruk. Istrinya, Lady Sandi meninggalkannya.
Betul, Lady memilih untuk bubaran. Wanita yang dinikahi John Dori 11 tahun silam ini tak mau diajak hidup susah. Lady pun tega minta pisah.
“Pas punya duit disayang. Giliran lagi melarat dibuang,” kata John Dori.
Di saat suaminya tak bisa memberikan kehidupan yang layak karena usahanya gulung tikar, Lady memilih hengkang. Tak peduli dengan gelar janda. Ataupun stigma negatif yang akan melekat pada dirinya. Pisah adalah jalan terbaik baginya.
John Dori juga sadar diri. Istrinya tipe orang materialistis. Semuanya diukur dengan uang. Ketika usaha suami bermasalah, sebagai istri, seharusnya mendukung. Bukannya malah menambah beban masalah.
Habis manis, sepah dibuang. Sungguh malang nasib John Dori. Bersamaan dengan ia yang jatuh miskin. Rumah tangganya hancur berantakan.
“Memang dasar istri kurang ajar. Maunya yang enak-enak aja,” akunya.
Pernikahan mereka tidak dilandaskan dengan rasa cinta. Tapi karena uang yang melimpah. Dulu usaha John Dori masih lancar.
Penghasilannya juga besar. Karena itulah Lady mau menikah dengannya. Namun saat sang suami berada di masa sulit, dengan enteng Lady mengajukan gugatan cerai.
“Yang nggak masuk akal alasannya cerai karena saya nggak ngasih nafkah. Padahal tiap bulan tak kasih jatah,” ungkapnya.
Tentu John Dori sakit hati. Sifat asli Lady Sandi baru kelihatan. John dibutakan oleh cinta. Sungguh terlena. John Dori masuk dalam perangkapnya. Kini keduanya masih menjalani sidang perceraian di Pengadilan Agama.
“Wis ambyar, malah karuan bubaran dari pada punya istri tapi wanita simpanan,” tandasnya. (kap/ton)