31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring melalui Metode Demonstrasi

Oleh : Marfuatun, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Di sekolah dasar, pengajaran membaca dan menulis merupakan salah satu bidang garapan yang memegang peranan penting dalam pengajaran bahasa Indonesia.

Karena tanpa memiliki pengetahuan dan keterampilan membaca dan menulis maka akan mengalami kesulitan belajar di masa mendatang atau tingkat sekolah selanjutnya.

Belajar aktif merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan peserta didik. Namun dalam kenyataannya masih banyak sekali ditemukan peserta didik yang pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini menjadi tantangan bagi guru agar menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan.

Untuk meningkatkan proses pembelajaran, penulis memilih metode demonstrasi yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Bahasa Indonesia. Khususnya kelas 3 tentang keterampilan membaca nyaring.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Individu yang belajar akan memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari selama proses belajar itu.

Hasil belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar.

Metode demonstrasi menurut Fat Hurrahman (2011), ialah suatu upaya atau praktek dengan menggunakan peragaan yang ditujukan pada siswa. Tujuannya agar semua siswa lebih mudah dalam memahami dan mempraktikkan dari apa yang telah diperolehnya dan dapat mengatasi suatu permasalahan apabila terdapat perbedaan.

Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan, fakta atau data yang benar.

Tujuan metode demonstrasi adalah mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dikuasai oleh siswa, Mengkonkretkan informasi atau penjelasan pada siswa dan mengembangkan kemampuan pengamatan kepada para siswa secara bersama-sama.

Keaktifan peserta didik dapat dilihat dari tingkah laku. Semakin aktif peserta didik maka semakin efektif pembelajaran yang dilaksanakan.

Hasil belajar sebagai refleksi dari kegiatan yang sistematis, termasuk pelibatan model pembelajaran yang merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam mengkoordinasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Berfungsi sebagai pedoman guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengelola lingkungan pembelajaran dan mengelola kelas.

Dengan model pembelajaran diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar peserta didik yang berhubungan dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi antara guru dengan peserta didik.

Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing. Proses ini akan berjalan baik kalau peserta didik banyak yang aktif. Oleh karenanya model pembelajaran yang baik adalah model yang banyak menumbuhkan kegiatan belajar peserta didik.

Adapun kelebihan dari metode demonstrasi antara lain dapat mendorong motivasi belajar peserta didik, menghidupkan pelajaran karena peserta didik tidak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. Lebih mudah diingat daripada bahasa dalam buku pegangan atau penjelasan guru.

Dalam penerapan metode ini, pada materi membaca nyaring dapat melatih siswa membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat, melatih percaya diri dan siswa memahami isi bacaan.

Dari pengalaman penulis sebagai guru kelas 3 di SD Negeri Kalisalak 01, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang untuk meningkatkan kemampuan belajar membaca nyaring dengan metode demonstrasi akan lebih menarik dan berkesan. Karena akan terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran sehingga lebih bermakna dan menyenangkan. (igi2/lis)

Guru SDN Kalisalak 01 Kec. Limpung, Kabupaten Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya