RADARSEMARANG.COM, Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) menjadi salah satu bagian tidak terpisahkan dari implementasi kurikulum merdeka. Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah projek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat. Atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan.
Salah satu langkah pelaksanaan sesuai yang diuraikan dalam Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah mendokumentasikan dan melaporkan hasil projek.
Pendokumentasian yang baik akan menjadi catatan perkembangan pembelajaran bagi peserta didik. Berangkat dari hal ini, SMP Negeri 2 memanfaatkan QR Code sebagai representasi portofolio digital P5.
QR berasal dari kata quick (cepat) dan response (respon). Ini merujuk pada tujuan pengembangan inovasi. Yaitu sebuah kode yang dapat dibaca dengan cepat. Setelah dipindai, kode dua dimensi ini akan mengarahkan pengguna pada sebuah tautan tertentu.
Pada tautan inilah berbagai jenis dokumen dapat disimpan. Peluang inilah yang mendorong sekolah untuk mengembangkan portofolio digital P5 dengan QR Code.
Dalam proses pembelajaran, portofolio adalah kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan dalam kurun waktu tertentu.
Dalam Paduan Pengembangan P5, portofolio memberikan rasa kepemilikan pada proses belajar yang mendorong peserta didik untuk menjadi pembelajar aktif.
Portofolio digital dikembangkan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik. Saat digitalisasi menyentuh berbagai aspek kehidupan, adalah sebuah keniscayaan bagi institusi pendidikan untuk menyesuaikan diri.
Berbasis QR Code, portofolio digital ini mudah dibuat dan diakses dengan gawai yang dimiliki oleh peserta didik maupun orang tua. Selain itu, portofolio digital adalah sebuah inovasi yang ramah lingkungan karena dapat menghemat penggunaan kertas secara berlebihan.
Pelibatan peserta didik juga menjadi fokus pengembangan portofolio ini. Dalam dua projek yang sudah dilakukan pada semester gasal tahun 2022-2023, para peserta didik berperan aktif dalam proses pembuatannya.
Pertama, sekolah memberi sosialisasi tentang portofolio digital yang akan dibuat. Kedua, peserta didik diminta secara mandiri mengumpulkan dokumen-dokumen terkait proses pembelajaran mereka selama P5, baik berupa foto maupun video, dan menyimpannya dalam tautan Google Drive.
Ketiga, peserta didik dikenalkan dengan QR Code dan cara pembuatannya. Dengan bimbingan para guru, peserta didik belajar untuk mencipta QR Code dengan Bitly QR Code Generator.
Setelah QR Code tercipta, sekolah menyediakan template dengan Canva yang dapat diakses secara kolaboratif untuk meletakan kode-kode tersebut secara rapi dan terorganisir.
Dalam lembaran terdapat identitas masing-masing peserta didik beserta keterangan tema, judul dan diferensiasi P5 yang mereka ikuti. Setelah semua QR Code tersemat, adalah penting untuk memastikan validitasnya dengan melakukan scan untuk uji coba.
Langkah akhir adalah menyimpan dokumen tersebut dalam bentuk PDF (Portable Document File) serta mencetak lembaran portofolio tersebut sebagai dokumentasi pembelajaran peserta didik serta laporan kepada orang tua.
Portofolio digital berbasis QR Code adalah sebuah langkah SMPN 2 Salatiga untuk memberikan layanan dokumentasi pembelajaran yang selaras dengan kodrat zaman dan kodrat alam, sesuai dengan semangat implementasi kurikulum merdeka. (ds1/fth)
Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Salatiga