RADARSEMARANG.COM, Belajar bahasa Inggris itu sangat penting terutama untuk pendidikan dan masa depan. Karena bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang digunakan banyak negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang kini menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, walau belum semua masyarakat melakukannya.
Secara sosiolinguistik, kedwibahasaan diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian (Mackey, Fishman dan Chaer dan Agustina, 2004: 112).
Menurut Nababan (1984: 27) orang yang dapat menggunakan dua bahasa disebut dwibahasawan atau orang yang bilingual.
Kesulitan yang sering dijumpai dalam proses pembelajaran bahasa Inggris terutama di SMPN 2 Randudongkal yaitu penguasaan kosakata (vocabulary).
Banyak yang mengeluh bahasa Inggris itu susah. Banyak kosakata yang harus dihafal dan ada yang beranggapan juga belajar bahasa asing membutuhkan waktu dan proses yang cukup panjang. Itu semua karena kurangnya pemahaman mereka akan kosakata.
Banyak metode pembelajaran yang berkembang dewasa ini yang telah diciptakan untuk memudahkan didik untuk menyukai bahasa Inggris di antaranya adalah metode permainan.
Menurut Dienes (dalam Ruseffendi, 1992: 187) metode permainan adalah metode mengajar yang cara penyajian materinya dengan permainan.
Dengan permainan tanpa disadari peserta didik bahwa mereka telah disuguhi pelajaran bahasa Inggris. Permainan juga untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.
Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak dan dari jenuh menjadi riang.
Pada proses pembelajaran kelas VIII di SMPN 2 Randudongkal menggunakan metode permainan hangman yang dapat digunakan untuk meningkatkan kosakata (vocabulary) peserta didik.
Hangman adalah permainan dimana pemain akan menebak sebuah kata rahasia. Pemain hanya mengetahui jumlah huruf pada kata berdasarkan jumlah ruang kosong yang tersedia untuk ditebak.
Hangman dapat menjadi media pembelajaran untuk meningkatkan perbendaharaan kosakata bahasa. Permainan hangman tidak hanya menuntut peserta didik untuk menjawab sebuah kata, tetapi juga melatih berani berbicara dan melatih kerja sama dengan kelompok.
Permainan ini juga biasanya terdapat di dalam komputer sehingga peserta didik dapat mencobanya kapanpun. Dalam hal ini guru yang memberi tebakan, sementara peserta didik menebak kata misteri tersebut by suggestion letters. Kata misterius tersebut digambarkan dengan strip-strip sebanyak jumlah kata misterius yang dimaksud.
Setiap peserta didik salah menebak huruf, guru akan membentuk satu gambar berupa 1 lingkaran (kepala) dan beberapa garis (tangan, badan, kaki) sehingga terbentuklah gambar hangman.
Permainan akan berakhir gagal jika kata misterius tidak tertebak sampai akhirnya gambar hangman sudah terbentuk. Saat itu dipastikan sang penebak kalah dan game over.
Metode hangman dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan kosakata peserta didik. Permainan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris di SMPN 2 Randudongkal merupakan salah satu alternatif yang efektif dan menyenangkan untuk membuat pengulangan kata bagi peserta didik.
Menerapkan guessing game yang bervariasi, dapat menyampaikan ide peserta didik secara bebas dan semakin menambah perbendaharaan kosakata mereka. Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.
Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab) dan dari jenuh menjadi riang (segar). (uj2/lis)
Guru SMPN 2 Randudongkal, Kabupaten Pemalang
