31 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Menerapkan Outing Class Learning dalam Kurikulum Merdeka

Oleh : Widi Haryani

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dua tahun terakhir, seluruh sekolah di Indonesia mengambil kebijakan untuk melakukan pembelajaran via daring atau Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ). PJJ sangat berdampak pada siswa SMKN 1 Tengaran khususnya Jurusan Kuliner.

Mereka kurang mengenal lingkungan sekolah, teman maupun guru. Yang lebih memprihatinkan lagi mereka tidak kenal dengan dunia industri, yang seharusnya menjadi tempat bagi mereka untuk mempraktekkan ilmu dan keterampilan yang didapat di sekolah.

Kurikulum Merdeka yang telah diperlakukan di SMKN 1 Tengaran mendorong siswa untuk mampu berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi. Sedangkan guru dihadapkan pada kesiapan mental dan pemikiran tentang strategi, model, metode pembelajaran yang bersifat partisipatif.

Belajar dianggap sesuatu yang membosankan bagi sebagian besar siswa Jurusan Kuliner di SMKN 1 Tengaran. Belajar di kelas, dengan aktivitas yang selalu sama, monoton dari jam ke jam, dari hari ke hari menjadikan belajar tidak menarik lagi bagi siswa.

Antusiasme dalam mengikuti pembelajaran juga berkurang, siswa cenderung pasif, dan tidak ada kreatifitas maupun inovasi yang muncul dari peserta didik. Berbagai metode pembelajaran bermunculan untuk meningkatkan minat dan antusiasme siswa dalam belajar. Guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan metode pembelajaran.

Outing class learning merupakan media yang efektif dan efisien dalam menyampaikan ilmu pengetahuan. Menurut Vera (2012:17) dalam bukunya Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study), outing class adalah mengajar di luar kelas bisa dipahami sebagai suatu kegiatan menyampaikan pelajaran diluar kelas. Pembelajaran bukan dari teori saja tetapi juga kebenaran dan bukti nyata di lapangan.

Tujuan outing class adalah mendekatkan siswa dengan lingkungan, mempermudah pendalaman materi dengan melihat realita sesungguhnya. Outing class merupakan satu diantara proses pembelajaran yang inovatif, nyata dan relevan dengan tuntutan zaman. Pembelajaran yang diawali dengan kajian teoritis hingga pada akhirnya disajikan pada kenyataan.

Outing Class Learning sudah dilakukan disesuaikan dengan Jurusan Kuliner di SMKN 1 Tengaran, mata pelajaran Dasar Kuliner dengan dengan objek industri kuliner di Desa Wisata Tingkir Lor.

Tujuannya agar siswa memahami proses bisnis industri kuliner. Agar kelak ketika lulus dari sekolah siswa sudah memiliki gambaran usaha apa yang akan dijalankan dan mampu menjalankan usahanya dengan ulet dan pantang menyerah.

Dalam kunjungan ke industri Bakpia Nura siswa belajar secara langsung membuat bakpia secara manual. Dari proses pembuatan isian, kulit dan pembentukannya. Menyaksikan proses pembuatan bakpia dengan menggunakan mesin, pengovenan dan pengemasan.

Siswa antusiasme dengan banyaknya berbagai pertanyaan. Setelah outing class learning peserta didik menjadi lebih gembira dan kompak dalam bekerja sama. Munculnya ide-ide kreatif, antusiasme dan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran lanjutan di kelas menjadi meningkat.

Bisa dikatakan outing class merupakan kegiatan yang dapat merefresh suasana belajar sehingga menjadi lebih seru dan menyenangkan. (ds1/fth)

Guru Produktif Jurusan Kuliner, SMK Negeri 1 Tengaran


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya