RADARSEMARANG.COM, Siap menikah. Tidak hanya siap menerima pasangan saja. Tapi juga keluarganya. Baik itu kekurangan maupun kelebihan. Inilah yang sedang diterima John Dori.
Menikahi Lady Sandi, wanita yang ia cintai adalah anugerah baginya. Hidup bahagia bersama anak dan istri sudah ada dalam bayangan. Namun mimpi tak seindah kenyataan. Rumah tangganya kandas di tengah jalan.
Pernikahannya dengan Lady dirasa belum matang. Dari segi mental sudah siap, tapi dari sisi finansial John masih pas-pasan. Hal ini bukan menjadi masalah bagi sang istri. Lady mencintai John apa adanya.
Tapi bagi sang mertua. Kekurangan materi menjadi masalah besar. Akibatnya, berdampak pada kerukunan rumah tangga. Hingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk berpisah.
“Punya istri baik, ehh malah mertuaku yang matre,” ungkap John.
Ayah satu anak ini mengaku mertuanya selalu ikut campur dalam urusan rumah tangganya. Terlebih masalah keuangan. Penghasilan John yang bekerja sebagai karyawan swasta cukup untuk menafkahi keluarga.
Namun mertuanya selalu meminta uang lebih. Padahal sudah dikasih. Kelakuan sang mertua juga seperti anak kecil, akan merengek jika tidak dikasih.
“Minta uang kok terus-terusan, udah dikasih jatah masih minta lagi,” akunya.
Tidak hanya itu, mertuanya juga selalu meminta barang-barang branded lainnya. John yang tak enak hati pun terpaksa berhutang demi memenuhi keinginan ibu dari istrinya.
“Yang dibeli itu tas sama sepatu terus, kan nggak penting tho, lha wong udah punya,” katanya.
Lama-lama hutang John menumpuk. Penghasilannya tidak lagi cukup untuk membayar. Sementara ia selalu ditekan untuk membelikan barang ini dan itu. Ia yang frustasi pun akhirnya memilih berpisah. Meski masih mencintai Lady. John tak kuat jika terus-terusan ditodong dan dimintai uang.
“Nggak kuat aku punya mertua matre, mending saya relain istri,” ujarnya. (kap/aro)