RADARSEMARANG.COM, Demak – Digitalisasi pesantren memiliki peran penting dalam memajukan lembaga pendidikan dilingkungan pondok pesantren (ponpes).
Selain mempermudah urusan administratif, digitalisasi pesantren juga dapat mendorong atau memacu kreatifitas santri dalam menghadapi tantangan dunia yang serba digital. Dalam artian, dapat mendorong santri lebih melek tekhnologi digital.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKB, Fathan Subchi menyampaikan pentingnya digitalisasi pesantren, termasuk ponpes yang ada di Kabupaten Demak.
“Digitalisasi pesantren ini akan mampu menjawab tantangan zaman yang sudah serba digital. Santri harus melek digital,”ujarnya di sela mengisi wawasan kebangsaan di Ponpes Al Marom, Mandung, Kecamatan Wedung.
Menurutnya, digitalisasi pesantren akan mempermudah akses bagi ponpes maupun santri dalam mengembangkan potensi yang ada. Termasuk untuk branding atau mengenalkan pesantren. Juga memberikan ruang sekaligus peluang dalam usaha-usaha yang dijalankan pesantren.
“Digitalisasi juga memberikan manfaat terkait sinkronisasi data santri yang ada di dalam pesantren secara kelembagaan. Jadi, manajemen pesantren akan lebih tertata secara sistematis sehingga mempermudah kegiatan yang dikembangkan pesantren,”katanya.
Digitalisasi juga memudahkan komunikasi dalam berbagi informasi dengan penggunaan beragam aplikasi.
“Sekali lagi, dengan adanya digitalisasi pesantren ini, lembaga pendidikan pesantren dapat meningkatkan kualitas layanan santri sekaligus memiliki daya saing melalui pengembangan tekhnologi informasi. Harapannya, para santri lebih siap menghadapi tantangan zaman dan tidak gagap tekhnologi,”katanya.
Pengasuh Ponpes Al Marom, Kiai Mustain menyambut baik adanya sosialisasi tentang pentingnya digitalisasi pesantren tersebut. “Tentu, ini sangat membantu kami dalam mengelola manajemen pesantren,”katanya. (hib/bas)