RADARSEMARANG.COM, Selama Ramadan berbagai kegiatan keagamaan dijalankan di Ribath Al-Amin. Para santri tetap berada di pesantren dari tanggal 1 – 25 Ramadan.
Karena pada 25 Ramadan ada Khataman Alquran. “Setelah 25 Ramadan diperbolehkan hingga 25 Syawal atau di awal Bulan Dzulqo’dah,” kata Habib Muhammad Amin Al-Attas
Aktivitas rutin yakni Salat Subuh berjamaah, dzikir, wirid, membaca dengan sistem tadarus Alquran satu juz.
Setelah itu, belajar kitab imla’ atau cara menulis Bahasa Arab, dan kitab Akhlak. Setelah itu, Salat Dhuha dan istirahat hingga dzuhur.
Sebelum dzuhur, santri harus mempersiapkan diri di aula. Ada taklim dzuhur yang dibuka untuk umum juga mulai pukul 12.00 WIB – 13.00 WIB tentang fiqih bahasan puasa.
Dilanjutkan salat Dzuhur berjamaah, membaca Alquran, istirahat, hingga Adzan Ashar.
“Dzuhur ini dimundurkan, metode ini kita ikuti dari ulama Sholih,” katanya.
Setelah salat Ashar berjamaah dilanjutkan mengaji dengan santri madrasah sampai menjelang maghrib Setelah itu, buka puasa dan Maghrib berjamaah.
Kemudian dzikir, wirid dan mandi. Makan malam hingga 19.30 membaca ratib al-haddad. Salat Isyak pukul 20.00 barulah Salat Ba’diyah Isya, lalu Tarawih 20 rakaat.
“Setiap dua kali salam Salat Tarawih kita baca qosidah agar tidak terburu-buru. Setelah Salat Tarawih ada untaian Habib Ali Muhammad Al-Habsyi.
Kita terjemahkan, lalu dilanjutkan Salat Witir, doa, membaca Qasidah, lalu membaca Alquran satu juz. Lalu mereka istirahat, bangun sahur,” tambah Habib Muhammad Amin Al-Attas. (fgr/fth)