RADARSEMARANG.COM, Reuni memang asyik. Bisa bertegur sapa dengan teman. Bernostalgia mengenang masa sekolah. Begitu pula yang dirasakan John Dori dan Lady Sandi. Keduanya satu sekolah.
Reuni juga datang berdua. Namun yang menjadi masalah adalah hati Lady yang masih belum bisa move on. Ia masih menaruh rasa dengan mantan pacarnya. Namanya Betrand.
Saat reuni itu pula cinta lamanya bersemi kembali. Benih-benih cinta kembali muncul. Pas sekali, posisi Betrand saat itu masih single. Ia baru bercerai dengan sang istri.
Kondisi ini dijadikan bekal keduanya menjalin asmara kembali. Sementara Lady lupa, situasinya kini berbeda. Ia sudah menjadi seorang istri dari John. Karena egonya begitu tinggi.
Lady pun lupa batasan. Ia tetap menjalin hubungan dengan Betrand. Kewajibannya dilupakan. Suaminya juga ditingglakan.
“Memang dari awal saya sudah tahu kalau hanya dijadikan pelampiasan,” kata John.
Rasa cintanya terhadap sang istri, melebihi rasa sakit hatinya. Meski dijadikan pelampiasan, John tetap memberikan perhatian penuh pada Lady.
Sedangkan John tahu bahwa pernikahannya terjadi karena terpaksa. Lady ingin membuktikan pada Betrand kalau sudah move on dengan menikahi John.
“Pikirnya kan bisa berubah, tapi cintanya tetap saja untuk Betrand,” ujarnya.
Nasi sudah menjadi bubur. Kini John harus menelan pil pahit. Lady mengkhianatinya. Meski demikian, ia masih dibutakan oleh cinta. Walaupun istrinya selingkuh, cintanya tetap utuh.
Yang mengajukan surat perceraian ke Pengadilan Agama saja Lady bukan John. Awalnya, John menolak. Tapi sang istri keukeh untuk berpisah. Nasibnya sungguh merana. Sudah dikhianati juga harus kehilangan istrinya.
“Karena Lady yang minta ya sudah saya mengalah,” katanya. (kap/aro)