28 C
Semarang
Monday, 21 April 2025

Pemkot Kembangkan Sokoduwet sebagai Kampung Tahu

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN – Banyak potensi unggulan Kota Pekalongan yang perlu digali dan dioptimalkan. Selain dikenal sebagai Kota Batik dan memiliki sektor perikanan yang potensial, serta destinasi wisata religi, pemkot kini tengah mendorong pengembangan produk IKM (Industri Kecil Menengah). Terbaru, pemkot mendirikan Kampung Tahu Sokoduwet di Pekalongan Timur.

Kampung sentra produk lokal tersebut melengkapi yang sudah ada. Di mana sebelumnya pemkot membentuk Kampung Tempe. Produksi tahu Sokoduwet selama ini telah memenuhi 53 persen kebutuhan tahu di Kota Pekalongan. Harapannya, dengan dibentuknya kampung ini, ke depan pelaku IKM tahu Sokoduwet bisa memenuhi kebutuhan tahu di Kota Pekalongan 100 persen.

“Potensi mereka cukup besar, karena produknya cukup besar,” terang Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid saat peresmian dan pemberian bantuan di Sokoduwet, Jumat (3/3).

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Sri Budi Santoso menjelaskan, pembentukan kampung tahu ini sudah direncakan sejak tahun lalu. Dimulai dari pembentukan paguyuban, pengembangan SDM, pemberian bantuan alat, serta meningkatkan kualitas produk.

“Sebenarnya secara administrasi sudah buat akhir tahun 2002 kemarin. Saat ini kita launching secara resmi,” ujarnya.

IKM tahu di Kelurahan Sokoduwet sendiri sudah berlangsung sejak 20 tahun lalu. Namun beberapa tahun belakang, mengalami penurunan jumlah pengrajin. Melihat potensi yang ada, pemkot berinisiatif lebih mengembangkan lagi. Agar kampung tahu lebih bekembang dan bisa membantu perekonomian warga setempat.

“Ini juga upaya kami mengurangi jumlah pengangguran,” serunya.

Pemkot juga akan membangun landmark khusus Kampung tahu. Terlebih lokasinya di dekat exit tol Pantura, cukup bagus. Sehingga akan lebih mudah ditemukan, juga dipromosikan. Selain itu, juga akan bekerja sama dengan berbagai stakeholder. Mulai dari pengusaha hingga kalangan akademisi. Langkah itu untuk meningkatkan nilai tambah dari kemasan penjualan dan lainnya.

“Jika tidak segera kami kembangkan, lama-lama bisa hilang,” tandasnya. (han/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya