RADARSEMARANG.COM, Bogor – Step-by-step, performa Arema FC di bawah kendali I Putu Gede Swisantoso membaik. Setelah kalah 0-2 oleh Persija Jakarta, tim berjuluk Singo Edan itu mampu bangkit dengan menang 1-0 atas Barito Putera (18/2).
Putu Gede menilai, kemenangan atas Barito Putera sangat penting bagi perjalanan timnya. Sebab, pada pekan ke-26 Liga 1, Singo Edan akan menghadapi lawan yang sulit. Yakni, Persib Bandung. Dua tim tersebut akan bertemu sore ini di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (live Indosiar pukul 15.00 WIB).
Mantan pelatih PSS Sleman itu menyebut Maung Bandung –julukan Persib– sebagai lawan yang sulit diprediksi. Pelatih Persib Luis Milla Aspas memiliki strategi yang sangat dinamis. ’’Strategi Luis Milla sangat fleksibel. Ini yang akan kami waspadai,’’ ujar mantan pelatih Persekat Tegal itu kemarin.
Putu Gede menambahkan, dinamisnya strategi Milla sukses membuat para pemain Persib lebih berkembang. David da Silva dan Ciro Alves, misalnya. Sepanjang musim ini, David dan Ciro menjadi pemain yang sangat penting di lini depan Maung Bandung. David merupakan top scorer sementara Liga 1 dengan perolehan 18 gol. Sementara itu, Ciro telah menorehkan 10 gol.
’’Kolektivitas dan taktik Milla mendukung kualitas Ciro dan David. Tapi, bukan hanya mereka yang harus kami waspadai. Kami akan mewanti-wanti kolektivitas permainan Persib,’’ tegas mantan pelatih PSMS Medan tersebut.
Putu Gede juga meminta para pemainnya untuk tidak gentar dengan nama besar Persib. Bahkan, pria asal Bali tersebut sebenarnya mengharapkan pertandingan Persib kontra Arema FC digelar dengan penonton.
’’Saat saya kembali ke Arema FC, saya ingin main di depan suporter Persija, Persib, dan Persebaya. Satu di antara tiga keinginan saya sudah terwujud. Sayang, pertandingan besok (hari ini, Red) tidak ada penonton. Padahal, sepak bola akan semarak jika ada penonton. Saya harap ini pertandingan terakhir yang digelar tanpa penonton,’’ ungkapnya.